Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyebut sekitar 660 WNI eks ISIS menetap di kamp pengungsian di Suriah menyusul tumbangnya ISIS. Mereka tersebar di 3 kamp pengungsian berbeda di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Informasi keberadaan WNI itu didapat dari informasi sejumlah lembaga intelijen negara Timur Tengah dan International Committee of the Red Cross (ICRC).
"Di Al Roj, Al Hol, dan Ainisa, tiga kamp. Jangan salah, di sana ada tiga otoritas kekuasaan, ada SDF (Syria Democratic Forces), ada pemerintah Suriah, ada pemerintah Kurdistan," ujar kepala BNPT Suhardi Alius dalam jumpa pers di Kantor BNPT, Lantai 16 Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (7/2).
Selain mencoba mengkonfirmasi keberadaan WNI di tiga kamp itu, BNPT juga mencari identitas 11 WNI yang bergerak menuju Afghanistan. Awalnya, kata Suhardi, 11 orang itu diketahui menetap di kamp-kamp Suriah, namun mereka memutuskan untuk pindah menuju Afghanistan.
Meski demikian, BNPT tak dapat memastikan langsung keberadaan 11 WNI itu karena tiap kamp pengungsian berada di bawah naungan otoritas Suriah yang minim informasi terkait WNI.
Namun minimnya informasi itu disiasati BNPT dengan menjalin kerja sama dan lembaga internasional seperti ICRC, yang memiliki akses masuk ke Kamp Al Hol dan Al Roj.
ADVERTISEMENT
"Yang punya akses itu hanya organisasi tertentu, badan intelijen Middle East, Timur Tengah. Tapi saya sampaikan, tolong masuk dong ICRC, kami minta juga supaya dapat itu (informasi soal WNI)," kata Suhardi.