Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menggelar jumpa pers untuk meluruskan sejumlah kesimpangsiuran informasi terkait rencana pemulangan para WNI itu ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang diluruskan adalah soal jumlah. Suhardi mengatakan, jumlah WNI eks ISIS yang berada di luar negeri khususnya Timur Tengah, masih terverifikasi.
"Informasi yang kami dapatkan dari beberapa komunitas internasional, apakah saluran intelijen atau badan-badan internasional, sekian puluh ribu foreign terrorist fighter (FTF) dan keluarganya yang sekarang ada di Suriah, di beberapa kamp itu. Di antaranya ada kurang lebih 600-an pengakuannya WNI. Itu pun masih belum diverifikasi," ujar Suhardi di Kantor BNPT di Lantai 16 Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Masih belum terverifikasinya data eks ISIS yang mengaku WNI itu, kata Suhardi, yang membuat pemerintah belum mengambil langkah apa pun terkait nasib mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut Suhardi, nasib para WNI eks ISIS itu saat ini masih digodok, soal dipulangkan atau tak dipulangkan ke Indonesia.
"Jadi, tidak ada sama sekali (keputusan memulangkan), keputusannya belum ada sama sekali, teman-teman. Ini yang perlu saya luruskan dulu," ucap Suhardi.
Saat ini, kata Suhardi, BNPT dan sejumlah kementerian lembaga lainnya masih akan membahas dua opsi yang sebelumnya telah disepakati terkait isu pemulangan itu sebelum nantinya diputuskan oleh Presiden pada sekitar bulan Mei mendatang.
"Nah, itu nanti Pak Menkopolhukam yang ngambil keputusan baru nanti kita lapor ke wapres dan presiden. Jadi jangan bias ke mana-mana dulu. Kasihan masyarakat, trauma dengan itu," kata Suhardi.
Terkait pemulangan WNI, sejumlah pejabat termasuk Presiden Joko Widodo dan Menko Polhukam Mahfud MD telah melontarkan pendapat pribadinya soal rencana pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Secara pribadi, keduanya kompak menolak wacana pemulangan FTF itu ke Indonesia.