Cegah Insiden Vaksin Kosong, Nakes Perlu Tunjukkan Alat Suntik Sebelum Memvaksin

10 Agustus 2021 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Polres Metro Jakarta Utara terkait vaksin kosong di Jakarta Utara, Selasa (10/8).
 Foto: Polres Metro Jakarta Utara
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Polres Metro Jakarta Utara terkait vaksin kosong di Jakarta Utara, Selasa (10/8). Foto: Polres Metro Jakarta Utara
ADVERTISEMENT
Peristiwa penyuntikan vaksin corona kosong terjadi di Pluit, Jakarta Utara. Tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan penyuntikan tersebut sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Jakarta Utara, Selasa (10/8), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, dugaan sementara nakes berinisial EO ini lalai saat proses vaksinasi. Sehingga, dia tidak sadar alat suntik (syringe/spuit) yang disiapkan belum diisi cairan vaksin, tapi sudah disuntikkan ke warga.
“Jelas ya, mungkin kelalaiannya,” kata Yusri di Polres Jakarta Utara, Jakarta Utara, Selasa (10/8).
Setelah kejadian ini, muncul dorongan atau imbauan agar ada SOP tambahan bagi vaksinator. Misalnya menunjukkan alat suntik berisi vaksin sebelum memvaksinasi dan menunjukkan alat suntik sudah kosong setelah vaksinasi dilakukan.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani, setuju dengan dorongan itu. Dia berharap setiap vaksinator bisa menjalankan SOP dengan disiplin. Apabila ada kendala, ia berharap vaksinator mau mengutarakannya.
ADVERTISEMENT
“Pastinya seperti itu," ujar Rani saat dihubungi wartawan, Selasa (10/8).
"Banyak hal-hal yang terjadi belakangan ini yang berkaitan dengan vaksinator, mari kita coba komunikasikan dengan vaksinator apa kendala selama ini,” ujar Rani.
Rani juga meminta Dinkes DKI memiliki tim sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar dapat berjalan beriringan dengan tim pelaksana vaksinasi.
Ilustrasi ibu hamil lakukan vaksinasi atau divaksin. Foto: Shutter Stock
“Kalau untuk mengimbau masyarakat harusnya ada tim sosialisasi dan edukasi dari Dinkes yang berjalan beriringan dengan tim pelaksanaan vaksin,” kata Rani.
Rani berharap kejadian suntikan vaksin kosong tersebut baru pertama kali terjadi di Jakarta dan bukan menjadi kebiasaan di setiap sentra vaksinasi.
“Tapi semoga saja kejadian suntik bodong ini bukan habit, tapi hanya baru ini kejadiannya,” jelas Rani.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Rani mengimbau apabila benar karena kelalaian diharapkan untuk lebih dipantau dengan tegas agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba mencari keuntungan di masa pandemi ini.
Please-lah, kalau benar ada kelalaian, ayo lebih dipantau tegas lagi agar tidak ada pihak-pihak yang mencari keuntungan di atas penderitaan pada masyarakat khususnya di masa pandemi ini,” tutup Rani.