Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hotman Paris: JNE Korban Fitnah, Mereka Tak Pernah Menimbun Beras
4 Agustus 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hotman mengatakan, kliennya telah menjadi korban fitnah karena dituduh menimbun beras . Padahal kenyataannya, beras tersebut telah rusak sehingga harus dibuang.
"Inti pokok dari kenapa kami undang karena JNE sudah jadi korban fitnahan. JNE tidak pernah menimbun beras. JNE membuang beras milik JNE yang sudah rusak," ujar Hotman dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Utara, Kamis (4/8).
Hotman kembali menegaskan bahwa beras tersebut rusak akibat terkena air hujan saat dibawa dari gudang Bulog oleh transporter JNE. Beras yang rusak diganti dengan yang baru, lalu didistribusikan ke masyarakat.
Sehingga JNE merasa berhak membuang beras yang sudah rusak dengan ditimbun ke dalam tanah, di lahan yang mereka sewa sebagai tempat parkir.
"JNE membuang beras yang sudah rusak, dimasukkan di dalam tanah. Kalau tujuannya menimbun untuk mendapatkan keuntungan masa ditumpahkan begitu," jelas Hotman.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan itu juga diputar video yang memperlihatkan saat pihak JNE membuang beras yang rusak ke dalam tanah.
"Semuanya ditumpahkan ke dalam tanah baru ditutupi. Artinya memang tanah itu, beras itu, bukan ditimbun untuk dijual lagi bukan untuk disembunyikan," ungkapnya.
Sementara itu diketahui Polda Metro Jaya memutuskan untuk menghentikan penyelidikan kasus ini.
"(Penyelidikan) kita hentikan," ujar Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis di kantornya, Kamis (4/8).
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, dari hasil penyelidikan pihaknya tak menemukan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut.
"Hasil pemeriksaan, sampai saat ini, tidak ditemukan adanya unsur pidana di dalamnya," tutur Zulpan.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini