Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi kita tak membahas soal mitos atau mistis. Ini soal yang nyata. Bila diolah dengan baik, dengan kata lain, diternakkan, jangkrik punya nilai ekonomi tinggi.
Ahli IPB University menyebut, jangkrik bisa mendongkrak ekonomi. Caranya? jadikan jangkrik pakan ternak hingga pangan alternatif.
Dosen IPB University yang merupakan pakar sistem integrasi peternakan, Prof Dr Asnath M Fuah, mengatakan, jangkrik merupakan salah satu pangan alternatif yang baik untuk menambah nilai gizi pangan, serta kaya akan protein.
Saat ini, masyarakat Indonesia lebih mengedepankan pada penggunaan jangkrik sebagai pakan unggas. Padahal dengan pemasaran yang baik, produksi pangan menggunakan tepung jangkrik akan lebih diminati.
“Sebetulnya jangkrik bisa dijadikan olahan pangan. Asal pengolahannya baik dan berlabel, kita bisa membawanya ke market yang luas,” ungkap Asnath dalam siaran pers IPB University, Senin (10/8)
ADVERTISEMENT
Dengan permintaan yang tinggi untuk pakan unggas, suplai jangkrik masih belum terpenuhi. Padahal, usaha budidaya jangkrik memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
Terutama budidaya jangkrik jenis kliring, cendawang, dan kalung yang memiliki produktivitas tinggi. Selain itu, pemeliharaannya mudah serta ramah lingkungan.
Di samping untuk pakan unggas, Prof Dr Dewi Apri Astuti, dosen IPB University sekaligus pakar nutrisi ternak Fakultas Peternakan, mengatakan, penggunaan tepung jangkrik berguna bagi ternak ruminansia. Ini berguna untuk hewan ternak dengan kondisi kelahiran tertentu serta pada masa kehamilan.
Sebab saat ini, peternak lebih sering menggunakan bungkil kedelai dan tepung ikan yang masih diimpor. Padahal dengan penambahan tepung jangkrik, nilai gizinya pun tidak berbeda.
Hasil riset juga mengungkapkan bahwa ternak kambing, dalam masa kehamilan, setelah diberi pakan tepung jangkrik, menunjukkan perbaikan nilai gizi dalam darah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pada kambing jantan, kualitas spermanya pun menjadi lebih baik. Namun demikian, pemberian tepung jangkrik sebagai pengganti susu maupun pakan bagi ternak hanya bersifat sementara.
Dalam usaha budididaya jangkrik, Dr Yuni Cahya Endrawati, dosen IPB University dan pakar Satwa Harapan Fakultas Peternakan, menekankan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peternak jangkrik. Yaitu kondisi lingkungan terutama suhu dan kelembaban yang sangat berpengaruh pada produktivitas jangkrik.
“Karena tempat budidaya haruslah sama dengan habitat aslinya. Selain itu, tipe opositor pada tubuh tiap jenis jangkrik harus diperhatikan, karena akan menentukan manajemen penetasannya," beber dia.
Yuni menjelaskan, perbandingan antara beberapa jenis jangkrik yang dibudidayakan di Indonesia menunjukkan bahwa karakteristik jangkrik bimaculatus atau kalung memiliki keunggulan berbeda. Itu terlihat baik dari umur hingga kandungan nutrien lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Walaupun jangkrik jenis mitratus memiliki penetasan yang lebih tinggi, karakternya yang lincah membutuhkan penanganan yang agak sulit. Jadi inilah alasan mengapa bimaculatus lebih unggul. Itu karena memang pemanfaatan diproduknya atau permintaan pasar secara karakteristik jangkriknya lebih disukai hewan lainnya sebagai pakan,” jelasnya.
Sementara itu, Ahmad Anwari, Ketua Kelompok Ternak Jangkrik Perwira Bekasi, menceritakan alasannya menggeluti bisnis budidaya jangkrik. Dia mengaku, selain menguntungkan, budidaya jangkrik tidak memerlukan halaman yang luas.
"Pakan pendamping pun sangat mudah didapatkan seperti daun pisang maupun rerumputan yang berkadar air tinggi, " ungkapnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***