Jokowi Berangkat ke China di Tengah Putusan MK soal Batas Usia Capres-Cawapres

16 Oktober 2023 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi memberikan pernyataan terkait situasi terkini Konflik Palestina-Israel, Selasa (10/10/2023). Foto: Biro Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan pernyataan terkait situasi terkini Konflik Palestina-Israel, Selasa (10/10/2023). Foto: Biro Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi pagi ini dijadwalkan berangkat ke China untuk kunjungan kerja melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jokowi akan menghadiri forum Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, China. Forum ini digelar pada 17-18 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Setelah dari China, Jokowi akan menghadiri sejumlah agenda di Arab Saudi pada 19-20 Oktober 2023. Di Arab, Jokowi akan menandatangani sejumlah MoU dengan Majelis Tinggi Saudi Arabia bentuk kerja sama antara dua negara.
Selain itu, Jokowi akan menghadiri Gulf Cooperation Council (GCC) yang merupakan organisasi kawasan yang beranggotakan 6 negara di kawasan Teluk, yaitu Saudi Arabia, Bahrain, Kuwait, Qatar, Oman dan UAE dengan ASEAN.
Ilustrasi gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: Aditia Noviansyah
Keberangkatan Jokowi ini di tengah Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan soal batas usia capres-cawapres yang digugat sejumlah pihak. Ada tujuh permohonan yang akan diputus oleh MK, sebagian besar mengenai batas umur capres-cawapres.
Permohonan ini kerap dikaitkan dengan kans putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, untuk bisa maju dalam pemilu 5 tahunan tersebut. Sebab Gibran masih berusia 35 tahun, sementara dalam UU Pemilu syarat capres-cawapres adalah 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Gibran disebut menjadi kandidat kuat cawapres Prabowo Subianto. Bahkan, Gibran hadir di Rakernas Projo yang mendeklarasikan sikapnya mendukung Prabowo -- meski Gibran hanya hadir selama 15 menit.
Sementara itu, PDIP mengkritik manuver Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mencoba menarik Gibran. Politikus PDIP Deddy Sitorus menyindir Prabowo tak percaya diri maju di Pilpres 2024.
Ia bahkan menyebut, hal ini menjadi ujian untuk Jokowi dan keluarganya.
"Ini ujian ke Pak Jokowi dan keluarganya, apa memang bisa menunjukkan panutan, bisa megang teguh nilai dan budi pekerti luhur, atau terjatuh dalam pilihan pragmatis," katanya.