Pangdam Jaya Akan Turunkan Semua Baliho yang Mengajak Revolusi

20 November 2020 12:31 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/11).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/11). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman akan bersikap keras terhadap pemasangan sejumlah baliho yang berisikan ajakan untuk melakukan revolusi. Ia menegaskan, akan menurunkan seluruh baliho tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ingatkan saya, katakan itu perintah saya. Dan itu akan saya bersihkan semua, tidak ada baliho-baliho ajak revolusi dan sebagainya. Saya peringatkan dan saya tidak segan-segan untuk tindak keras," kata Dudung, usai apel pasukan Kodam Jaya di Monas, Jakarta, Jumat (20/11).
Sebelum dicopot oleh pasukannya, sebenarnya baliho-baliho tersebut sudah diturunkan oleh Satpol PP. Namun entah kenapa baliho tersebut dipasang lagi, sehingga ia memutuskan untuk turun tangan.
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/11). Foto: Livia Kristianti/ANTARA
Dudung juga mengingatkan kepada FPI dan pemasang baliho agar jangan seenak hati melakukan sesuatu di Jakarta. Karena semua hal memiliki aturan, termasuk pemasangan baliho di tempat umum.
"Ini negara hukum, harus taat hukum. Kalau pasang baliho jelas aturan bayar pajak tempat ditentukan, jangan seenak sendiri seakan-akan dia paling bener. Enggak ada itu, jangan coba-coba," tegas Dudung.
ADVERTISEMENT
Dudung menegaskan, tidak boleh ada yang mengganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta dan sekitarnya. Setiap orang harus menjalankan aturan yang berlaku.
"Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," ucap Dudung.