Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Parade Orang Kuat di Batas Rumput Tetangga
2 Februari 2017 9:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
I will build a great, great wall on our southern border,
ADVERTISEMENT
and I will make Mexico pay for that wall.
Mark my words.
--Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump
Obsesi Donald Trump untuk membangun tembok di batas AS dan Meksiko patut diacungi jempol. Setidaknya ia tidak hanya omong, tidak hanya beretorika, kemudian melupakannya sambil lalu.
Apapun segi kebodohan dan kesia-siaan yang ada pada proyek pembangunan triliunan dolar Trump tersebut, bukan perkara mudah untuk berani tetap maju dan berkeras membangun proyek yang disebut banyak orang sebagai bencana kemanusiaan.
Lalu, kenapa Trump bisa?
Trump terbantu dengan fakta bahwa tembok AS-Meksiko sudah ada bahkan sebelum dia menjabat. Misi untuk “meneruskan dan memperkuat” jelas lebih mudah ketimbang mulai membangun dari awal.
Setidaknya, Trump hanya melanjutkan. Dalam versinya: menyempurnakan.
ADVERTISEMENT
Sejarah tembok --atau ‘pagar batas’ untuk lebih halusnya-- di sepanjang perbatasan AS dan Meksiko dapat dirunut dari tahun 1994, atau sekitar 23 tahun yang lalu. Dalam kurun waktu tersebut, sudah ada tiga presiden dan batas tersebut masih berdiri.
Pagar batas antara AS dan Meksiko tersebut mulai dibangun pada tahun 1994 sebagai bagian dari strategi pemerintah AS menangani peredaran narkotika dan imigrasi ilegal dari Amerika Selatan ke AS.
Sejak saat itu, tembok tidak pernah benar-benar diruntuhkan dan justru beberapa kali diperbaiki dan diperpanjang jangkauannya.
Sampai saat ini pemerintah AS telah memiliki pagar sepanjang kurang lebih 1.000 kilometer. Pagar tersebut biasanya terbuat dari besi atau kawat setinggi 15 kaki atau sekitar 4,5 meter.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, tidak semua dari pagar pembatas yang ada, berbentuk fisik. Pagar-pagar itu juga tersebar di beberapa wilayah, bukan rangkaian pagar yang sambung-menyambung menjadi satu.
Pada beberapa tempat juga diterapkan sistem pagar virtual, menggunakan teknologi sensor dan kamera yang dipantau terus-menerus oleh Border Patrol Agents.
Pada tahun 1994, terdapat 21.147.479 penangkapan yang dilakukan oleh pemerintah AS terhadap imigran gelap di batas negara bagian selatan. Ada peningkatan jumlah penangkapan yang cukup signifikan pada beberapa tahun pertama setelah tembok mulai dibuat.
Meskipun demikian, dalam lima tahun terakhir, jumlah penangkapan tergolong rendah.
Jadi, apakah nantinya tembok yang digagas Trump akan memberi signifikansi lebih?
Di awal sudah dijelaskan bahwa AS saat ini telah memiliki 1.000 km pagar yang tersebar di beberapa titik perbatasan AS dan Meksiko. Kini, untuk memenuhi keinginan Presiden Trump menutup seluruh perbatasan kedua negara yang memiliki panjang wilayah sekitar 3.100 km, AS harus membangun sepanjang 2.100 km lagi.
ADVERTISEMENT
Trump sendiri berjanji akan membangun 1.600 km tembok pada masa pemerintahannya, di mana ia memperhitungkan 500 km lainnya akan ditutup oleh hambatan alam di daerah yang tersebar di area perbukitan, sungai, padang pasir, dan pegunungan tersebut.
Belum lagi bicara masalah dana. Untuk membangun 1.600 km tembok di daerah-daerah yang memiliki karakter berbeda tersebut, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. kumparan pernah menuliskan ulasan dana yang diperlukan oleh Trump, yang menurutnya akan dibayar oleh Meksiko. Angka itu mencapai angka 30-40 miliar Dolar AS. Selengkapnya:
Rencananya, pembangunan tembok Trump akan dimulai beberapa bulan ke depan. Ia sendiri mengatakan bahwa perencanaan pembangunan sudah akan dimulai dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Kamis pekan lalu (26/1), Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyatakan bahwa negaranya tidak akan membayar pembangunan tembok Trump. Nieto memilih untuk membatalkan kunjungannya ke Gedung Putih ketimbang harus ikut dalam permainan gertak sambal yang dilancarkan Trump.
Maka, hubungan kedua negara sempat memanas meski kemudian percakapan via telepon di antara Trump dan Nieto meredam eskalasi suhu hubungan kedua negara.
Dalam percakapan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, Trump dan Nieto menegaskan niat mempertahankan hubungan yang konstruktif.
Keduanya menggunakan retorika-retorika politik yang lembut di tengah hubungan diplomatik antarnegara yang memanas akibat Tembok Trump.
Pertanyaaan selanjutnya adalah: sampai kapan Nieto dan Meksiko bisa tetap bertutur halus kepada Trump?
ADVERTISEMENT
Ikuti di sini perkara "prahara tembok"
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini