Pengacara Pegi Minta Kapolda Jabar-Dirkrimum Dicopot Usai Praperadilan Diterima

8 Juli 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kuasa Hukum Tersangka Pegi Setiawan, Mayor (Purnawirawan TNI) Marwan Iswandi, saat dijumpai di Kejaksaan Agung, Jaksel, Rabu (19/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum Tersangka Pegi Setiawan, Mayor (Purnawirawan TNI) Marwan Iswandi, saat dijumpai di Kejaksaan Agung, Jaksel, Rabu (19/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengacara Pegi Setiawan, Marwan Iswandi, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mencopot Irjen Akhmad Wiyagus dari jabatannya sebagai Kapolda Jabar.
ADVERTISEMENT
Permintaan ini disampaikan Iswandi setelah PN Bandung mengabulkan gugatan praperadilan Pegi Setiawan. Status tersangkanya sebagai otak pembunuhan Vina dan Eky, gugur.
Ia menilai, harus ada yang bertanggung jawab atas kesalahan penetapan Pegi sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam.
Selain Kapolda, Iswandi juga meminta Kapolri agar mencopot Kombes Surawan dari jabatannya sebagai Dirreskrimum Polda Jabar.
Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Ini harus bertanggung jawab. Saya meminta agar Dirkrimum bahkan Kapolda dicopot. Tanggung jawab. Ini permintaan ku kepada Kapolri. Aku minta agar dicopot, Kapolda, Dirkrimum, dan kebawahnya jajaran, termasuk yang memimpin beberapa kali gelar perkara itu harus dicopot," kata Iswandi saat dihubungi, Senin (8/7).
"Ini kan sudah hak asasi manusia, pelanggaran hak asasi manusia, ini kesewenang-wenangan," tambah dia.
Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus. Foto: Dok. Pemprov Jabar

Pelajaran bagi Polda Jabar agar Tak Sewenang-wenang

Putusan praperadilan Pegi juga, menurut Iswandi, bisa dijadikan pelajaran untuk Polda Jabar agar tidak sewenang-wenang dalam menetapkan tersangka.
Pendukung menandatangani spanduk dukungan usai penundaan sidang perdana praperadilan Pegi Setiawan di Pengadilan Negeri Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/6/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
"Ini pelajaran buat orang Polda. Biar orang Polda nggak sewenang-wenang lagi terhadap perkara ini. Bukan untuk orang Polda aja, untuk seluruh penyidik jangan sewenang-wenang dalam melakukan penyidikan. Ini pelajaran bagi mereka," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Status tersangka Pegi Setiawan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon, gugur dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung pada Senin (8/7).
Hal itu setelah dikabulkannya permohonan praperadilan yang diajukan Pegi oleh hakim. Hakim menyatakan bahwa status tersangka Pegi tidak sah.
Salah satu yang menggugurkan adalah Pegi belum diperiksa oleh polisi pada saat ia ditetapkan tersangka.
Ibu Pegi Setiawan, Kartini tampak menangis usai mengikuti sidang perdana praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jawa Barat, Senin (1/7/2024). Foto: Rubby Jovan/ANTARA
"Menurut hakim, penetapan tersangka tidak hanya 2 alat bukti yang cukup tapi harus ada pemeriksaan sebagai calon tersangka terlebih dahulu oleh termohon (polisi)," kata hakim tunggal PN Bandung, Eman Sulaeman.
"...maka menurut hakim penetapan status tersangka oleh termohon haruslah dinyatakan tidak sah dan dinyatakan batal demi hukum," kata hakim.

Berkas Dikembalikan Kejati Jabar

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat (kanan) saat menerima berkas perkara kasus Vina Cirebon dari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar (kiri) di Kantor Kajati Jabar, Kota Bandung, Kamis (20/6/2024). Foto: Rubby Jovan/ANTARA
Sebelum hakim menyatakan status tersangka Pegi gugur, pada 2 Juli lalu Kejati Jabar mengembalikan berkas Pegi ke Polda Jabar. Berkas dianggap belum lengkap baik dari sisi formil maupun materiel.
ADVERTISEMENT
Berkas itu sebelumnya diserahkan Polda Jabar ke Kejati Jabar pada 20 Juni.