Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Akan Minta Keterangan Ahli soal Banpres yang Dikubur di Depok
3 Agustus 2022 12:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bersama kuasa hukum pihak JNE Express, meninjau lokasi penimbunan Bantuan Sosial dari Presiden (Banpres ) yang dikubur di sebuah lahan di kawasan Sukmajaya, Depok.
ADVERTISEMENT
Dirkrimsus Polda Metro Jaya , Kombes Pol Auliansyah Lubis, mengatakan, dari peninjauan ke lokasi, memang ditemukan ada Banpres yang ditimbun di lahan tersebut.
"Mungkin teman-teman sudah bisa lihat semua. Kita sudah di lokasi yang kita lihat memang ada beras yang ditimbun di situ. Kita sepakat semua ya bahwa kita sudah cek lokasi, memang ada beras yang ditimbun," ujar Auliansyah di lokasi penimbunan, Rabu (3/8).
Meski begitu, polisi belum dapat memastikan apakah beras Banpres yang ditimbun memang merupakan beras rusak atau tidak. Hal itu masih akan terus diselidiki.
"Permasalahannya adalah, itu adalah beras penimbunan atau beras rusak, dan lain sebagainya, itu kami masih melakukan proses penyelidikan," ungkapnya.
"Jadi saya belum bisa menyampaikan beras itu beras apa. Nanti mungkin update hasil penyelidikan akan kami sampaikan," sambung Auliansyah.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, ada sekitar 3,4 ton beras Banpres yang ditanam di lahan tersebut. Semua itu didapat dari keterangan pihak JNE.
"Bukan ditimbun, tapi ditanam. Hasil sementara yang kami dapat dari keterangan JNE, itu 3,4 ton," ucap dia.
Namun apakah yang ditanam hanya beras atau Banpres lainnya, polisi akan meminta pendapat ahli mengenai hal tersebut.
"Kita juga akan meminta ahli supaya tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari. Apakah itu hanya beras, atau ada yang lain, saya belum bisa jawab sekarang," kata Auliansyah.
Pihak Kemensos juga telah meninjau lokasi penemuan beras itu pada Selasa kemarin. Kemensos menegaskan bahwa berdasar kemasan beras, maka beras itu bukan bantuan dari pemerintah, dalam hal ini Kemensos.
ADVERTISEMENT
Apalagi ditemukan juga terigu dan telur, yang bukan merupakan paket bantuan Kemensos.
Sedang Mensos Tri Rismaharini juga memastikan bahwa sembako itu bukan terjadi di masa jabatannya. Risma menjabat mulai 23 Desember 2020, menggantikan Juliari Batubara yang mundur akibat terjerat kasus korupsi bansos.