Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Puan soal Menteri Satryo: Dievaluasi atau Tidak, Hak Prabowo, DPR Bakal Cermati
21 Januari 2025 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani diminta tanggapan terkait polemik yang terjadi di Kemdiktisaintek pada Senin (20/1). Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo oleh ASN-nya karena masalah mutasi.
ADVERTISEMENT
ASN yang demo sempat mengirim karangan bunga dengan kata-kata satir kepada Satryo. Mereka meminta Presiden Prabowo turun tangan untuk mengevaluasi Mendiktisaintek.
Puan mengatakan, masalah ini menjadi kewenangan Komisi X selaku mitra kerja Kemndiktisaintek. Sementara urusan evaluasi, hak Prabowo.
"Dari DPR itu Komisi X. Namun terkait apakah dievaluasi atau tidak itu hak prerogatif Presiden," kata Puan di DPR, Selasa (21/1).
Puan berharap, kasus yang terjadi di internal Kemndiktisaintek diselesaikan dengan bijak. DPR akan mencermati perkembangan yang terjadi.
"Kami dari DPR berharap semua hal yang terjadi di Kementerian itu bisa ditindaklanjuti secara transparan, di internal, dan apa pun yang akan dilakukan tentu saja itu ranah dari eksekutif," kata Puan.
"Walaupun DPR tentu saja akan mencermati dan menindaklanjutinya di Komisi terkait," tutup Ketua DPP PDIP ini.
Demo ASN Kemndiktisaintek Berakhir Islah
ADVERTISEMENT
Demo ASN Kemendiktisaintek sudah berakhir islah pada Senin malam. ASN sepakat damai dengan Menteri Satyro setelah berbincang dan diskusi hangat di rumah dinas menteri di Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Simatupang, mengatakan kesepakatan untuk mengakhiri polemik ini bagian dari upaya untuk mencari jalan tengah. Menteri Satryo membuka ruang untuk mendengar masukan ASN yang demo.
"Nah jadi ini suatu bentuk apa ya. Keberanian dan juga suatu bentuk kerendahan hati untuk mau kita sama-sama mencari jalan tengah," kata Togar kepada kumparan, Senin (20/1).
Menurutnya, mengakhiri polemik ini sangat penting untuk mencapai Astra Cita Presiden Prabowo Subianto. Semua pihak harus menerima perbedaan.
"Dan ingin kita lebih baik di masa depan untuk membangun ya. Mencapai astra cita yang bersama-sama yang dicanangkan oleh Pak Presiden di sini. Jadi ini pelajaran yang berharga sehingga semuanya bisa secara cerdas ya. Untuk berkomunikasi, ada di sana juga kerendahan hati untuk menerima perbedaan," tandasnya.
ADVERTISEMENT