Pajak Mobil Hybrid Naik, Nissan Pertahankan Jual Mobil Berteknologi e-Power

19 Agustus 2021 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nissan Kicks e-Power Foto: dok. Nissan Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Nissan Kicks e-Power Foto: dok. Nissan Indonesia
ADVERTISEMENT
Pajak mobil hybrid dan plug-in hybrid di Indonesia dinaikkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 74 Tahun 2021 tentang PPnBM Kendaraan Elektrifikasi.
ADVERTISEMENT
Aturan tersebut adalah revisi dari PP 73 Tahun 2019. Pasal 26 dan 27 yang mengatur besar tarif pajak mobil hybrid jadi lebih tinggi berdasarkan tingkat emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar.
Terbitnya aturan baru, harapannya bisa mengakselerasi penggunaan KLBB di Tanah Air, dan bisa menyedot investasi pabrik mobil listrik di Indonesia.
Lalu bagaimana Nissan menanggapi hal tersebut, apalagi dirinya punya produk hybrid yang diunggulkan, dengan teknologi e-Power?
Ya mengikuti rekan senegaranya Mitsubishi yang sekaligus rekan aliansi, Nissan juga memastikan tetap akan memasarkan mobil hybrid dan plug-in hybrid di Indonesia.
Nissan Kicks. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Direktur and Sales marketing PT Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI), Tan Kim Paw mengatakan pihaknya sangat mendukung terbitnya PP 74 2021 tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ke depan kami berharap kami masih bisa membawa lebih banyak lagi mobil-mobil listrik dari Nissan, baik itu mobil listrik murni maupun e-Power,” jelas Tan Kim Paw saat acara virtual launching Nissan LEAF, Rabu (18/8).
Lebih lanjut, kata Tan, dengan belum banyaknya infrastruktur mobil listrik di Indonesia, khususnya terkait stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU, maka pilihan mobil dengan jantung pacu yang beragam bisa jadi solusi tepat.
Jadi masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhannya, antara membeli mobil hybrid atau mobil listrik murni. Presiden Direktur PT NMDI, Evensius Go, juga optimis mobil listrik murni bisa populer di Indonesia.
“Berdasarkan studi yang dilakukan Nissan, bekerja sama dengan Frost & Sullivan di Asia Tenggara pada akhir 2020, 50 persen pemilik mobil konvensional di Indonesia, mempertimbangkan membeli mobil listrik, sebagai pembelian mobil berikutnya dalam kurun waktu 3 tahun ke depan,” beber Evensius.
Nissan leaf Foto: Muhammad Ikbal
Sayangnya, baik Evensius maupun Tan Kim Paw, belum mau buka suara terkait mobil listrik atau mobil hybrid apa lagi yang berpotensi diboyong oleh Nissan ke Indonesia. Saat ini, pihaknya hanya ingin fokus terlebih dahulu dalam memperkenalkan dan memasarkan Nissan Kicks e-Power serta Nissan LEAF di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
***