Sudah Tahu Perbedaan dari Konfigurasi Mesin Inline, V-Twin, dan Boxer?

8 Mei 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan Mesin Peugeot 306 N3 setelah dipasang turbocharger Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Mesin Peugeot 306 N3 setelah dipasang turbocharger Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Saat ini mayoritas mesin pembakaran internal tersedia dalam 3 pilihan konfigurasi mesin, yaitu segaris atau inline, V-Twin, dan Boxer. Ketiga jenis itu, tentu saja memiliki bentuk dan cara kerja yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Pemilihan yang dilakukan oleh setiap pabrikan terhadap 3 jenis konfigurasi mesin itu, tentu telah melalui berbagai perhitungan matang terhadap jenis, kebutuhan, dan peruntukkan mobil itu sendiri.
Bagi Anda yang belum memahami bentuk dan cara kerja yang ditawarkan oleh masing-masing jenis konfigurasi mesin tersebut, berikut kumparan sajikan penjelasannya.

Mesin segaris atau inline

Tampilan mesin Honda Brio modifikasi Foto: Muhammad Ikbal
Mesin segaris atau inline adalah mesin pembakaran internal dengan konfigurasi seluruh silindernya dalam posisi sejajar. Adapun jumlah silindernya, umumnya berjumlah 3, 4, 6, dan 8-silinder.
Mesin dengan konfigurasi silinder segaris memiliki desain dan cara kerja yang lebih sederhana dibanding V atau Boxer. Dari 4 pilihan silinder mesin segaris yang ada, untuk mobil-mobil Low MPV, Low SUV, Medium MPV, dan Medium SUV, biasanya menggunakan mesin 4-silinder segaris.
Ilustrasi mesin inline atau segaris. Foto: dok. Istimewa
Sementara untuk mesin mobil perkotaan atau LCGC, mayoritas menggunakan mesin berkonfigurasi 3-silinder segaris. Lalu, untuk mesin sedan, SUV atau MPV besar, menggunakan mesin 6 atau 8-silinder segaris.
ADVERTISEMENT
Mesin berkonfigurasi segaris dikenal memiliki keunggulan dalam hal konsumsi bahan bakar yang lebih baik dan perawatan yang mudah.

Mesin V-Twin

Ilustrasi mesin V8. Foto: dok. Istimewa
Berbeda dari mesin segaris atau inline, mesin V-Twin memiliki konfigurasi silinder yang berseberangan dan seolah membentuk posisi V. Dengan konfigurasi V itu, membuat power to weight ratio dari mesin tersebut lebih ringan dibandingkan mesin segaris atau inline.
Pada mesin berkonfigurasi V, juga memiliki sudut kemiringan yang berbeda-beda dari masing-masing silindernya. Hal itu membuat mesin V-Twin dikenal unggul dalam hal tenaga dan torsi yang jauh lebih besar dibanding mobil bermesin silinder segaris atau inline.
Ilustrasi mesin V8. Foto: dok. Istimewa
Tidak heran, bila mesin V-Twin banyak diterapkan pada sedan mewah, sedan sport, Big SUV hingga Supercar. Menyoal jumlah silindernya, tersedia dari 2, 4, 6, 8, 10, 12, 16, 18, 20, hingga 24.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, mayoritas yang digunakkan pada mesin mobil saat ini, berkisar 6 hingga 12 silinder. Jumlah silinder tersebut juga akan terpampang pada penamaan kode mesin, seperti V6, V8, V10, atau V12.

Mesin Boxer

Ilustrasi mesin Boxer. Foto: dok. Istimewa
Mesin ini memiliki nama lain yaitu Flat Engine. Berbeda dari mesin V-Twin yang memiliki posisi silinder saling berseberangan dengan posisi sama-sama berdiri dan seolah membentuk konfigurasi V, mesin boxer menampilkan posisi piston berseberangan dengan posisi horizontal atau sama-sama tertidur.
Untuk cara kerjanya, piston yang ada pada masing-masing silinder, akan bergerak secara bersamaan saat meninju ke dalam atau melonggarkan keluar.
Ilustrasi mesin Boxer. Foto: dok. wikimedia
Konsep mesin Boxer sendiri, pertama kali ditemukan oleh Karl Benz yang merupakan insinyur mesin asal Jerman pada tahun 1896. Mesin ini memiliki keunggulan dalam hal keseimbangan yang lebih baik dan getaran mesin yang lebih halus.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mesin boxer juga memiliki kekurangan dalam hal dimensinya yang lebih besar. Menyoal jumlah silindernya, mesin boxer tersedia dalam 2, 4, 5, 8, 10, 12, hingga 16 silinder.
Beberapa merek mobil yang cukup sering menggunakan konfigurasi mesin Boxer, yaitu Subaru, Volkswagen, dan Porsche.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.