Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hobi Traveling Menyatukan Aku dengan Mertua
27 Agustus 2020 12:42 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hampir semua ibu muda pasti punya cerita tak mengenakkan tentang mertua . Ada saja alasan yang membuat keduanya nggak bisa akur. Tapi, Tania justru kebalikannya. Dia bisa sefrekuensi dengan mertuanya karena satu hal, punya hobi yang sama. Dengar kisah Tania.
ADVERTISEMENT
—
Punya hobi yang sama dengan mertua tentu menguntungkan bagiku. Aku terbilang baru menyandang predikat sebagai istri sekaligus menantu dalam sembilan bulan terakhir. Aku juga masih aktif bekerja di dunia advertising.
Aku, suami dan mertua sangat mencintai kegiatan-kegiatan outdoor, apapun itu. Mulai dari hiking, traveling , ngetrip ke pantai, bahkan sesimpel belanja ke pasar tradisional. Bagi kami, hal itu merupakan rutinitas yang sederhana namun menggembirakan.
Bisa dikatakan aku akur sama mertua, tapi bukan berarti aku nggak pernah ada konflik. Masalah pasti ada lah. Belum lagi sampai detik ini, aku dan suami masih numpang di rumah mertua.
Pada awal-awal pernikahan kami, aku masih sering melihat kedua mertuaku berpergian bersama teman-teman sebaya. Entah hanya sekedar piknik tipis-tipis, hunting foto sunrise-sunset di pantai, sampai touring antar kota komunitas kendaraan bermotor yang mereka ikuti sejak lama.
Ya, mereka seaktif itu. "Hidup itu cuma sekali. Sebaiknya dinikmati," itu pesan bapak mertua yang sampai sekarang masih aku ingat.
ADVERTISEMENT
Mertua sering mengajak aku dan suami untuk ikutan. Tapi jadwal kerjaan yang padat memaksa kami melewatkan keseruan ngetrip bersama mereka. Padahal sebelum menikah, kami sering bepergian bersama. Sungguh aku rindu itu.
Kadang aku dan suami suka iri dengan energi yang mereka miliki, juga sedih harus menolak ajakan mereka. Kalau boleh jujur, suamiku kerap lelah sehabis ngetrip. Ujung-ujungnya besoknya pasti sakit.
Ketika pandemi menghajar rutinitas kami semua, aku, suami dan mertua berusaha beradaptasi dengan pola hidup baru dan mengikuti semua protokol yang dianjurkan pemerintah. Apapun kami lakukan untuk membunuh kebosanan di rumah: mulai dari beres-beres, dekor ulang interior rumah, berkebun, main monopoli, nonton film, dan banyak lainnya.
Di suatu malam, tiba-tiba aku merasa gelisah dan susah tidur. Sementara suami sudah tidur pulas. Dia mungkin kecapekan setelah seharian bantu-bantu bapaknya membersihkan gudang.
ADVERTISEMENT
Aku keluar kamar menuju teras rumah untuk cari udara segar. Ternyata ibu mertua sudah lebih dulu duduk di kursi teras.
"Loh, ibu nggak bisa tidur?" Tanyaku.
"Iya Tan, ibu bosen lihat bapakmu terus-terusan di kamar," jawab ibu mertua dengan nada bercanda.
Aku cuma bisa tertawa dan berkata "ah, ibu bisa aja".
"Ibu stres Tan di rumah terus. Kapan ya pandemi ini selesai. Eh, kelar pandemi berakhir, kita ke Toraja mau ya?
Aku iyakan saja permintaan mertuaku, meski nggak tahu kapan selesainya pandemi Corona.
Aku setuju untuk ikut traveling mertuaku ke Tana Toraja nanti, setelah pemerintah resmi membuka tempat wisata secara masif. Kami sekeluarga berencana menjelajahi tanah Sulawesi selama 2-3 minggu. Ah aku sudah nggak sabar menanti momen seru itu. Semoga suamiku juga ikut senang dan nggak ogah-ogahan mengikuti keinginan kami.
ADVERTISEMENT
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Tania? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected].
Live Update