Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bukan hal asing bahwa beberapa makanan di Indonesia, khususnya masakan asal Sumatera seperti Aceh, Medan, dan Padang, menggunakan ganja sebagai bumbu masakan. Ganja dipercaya bisa membuat masakan lebih lezat, terutama makanan dengan bumbu kari.
ADVERTISEMENT
Salah satu masakan berbumbu kari yang konon menggunakan ganja adalah kuwah beulangong atau kuah beulangong. Kari daging kambing ini cukup terkenal di Aceh Besar. Kabarnya memasak kuah beulangong tak mantap jika tak menambahkan biji ganja ke dalam campuran bumbu kari mereka.
Beberapa orang yang sudah merasakan kuwah beulangong dengan biji ganja, mengatakan masakan itu terasa sangat lezat. Daging kambing yang dimasak pun jadi lebih empuk.
Mereka yang menjual kuah beulangong menyebut, penggunaan biji ganja dalam olahan masakan memang bisa membuat daging jadi lebih cepat empuk.
Belum lagi racikan rempah seperti bawang putih, bawah merah, kemiri, kelapa sangrai, cabai, kunyit, serai, daun pandan, daun salam, bungong lawang keling, ketumbar, dan bahan-bahan lainnya berpadu menambah kenikmatan kari kambing khas Aceh Besar itu.
Selain kuwah beulangong, masakan dan minuman lain yang kabarnya juga menggunakan ganja adalah gulai, sambal, mi, dodol, dan kopi. Sambal ganja asal Aceh cukup terkenal hingga ke daerah-daerah lain.
ADVERTISEMENT
Sementara pada kopi, biji ganja digunakan sebagai campuran bersama biji kopi yang digiling. Tak ada takaran pasti tentang dosis yang terkandung dalam kopi ganja. Namun mereka yang pernah mencicipi kopi ganja mengaku tak merasakan efek samping memabukkan.
Meski begitu, setiap orang bisa saja merasakan efek berbeda setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung campuran ganja.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, hal tersebut ironis karena ganja sesungguhnya bagian dari tradisi kuliner di beberapa daerah.