Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Syirik, Dalil dalam Al-Quran dan Jenis-jenisnya
12 Juli 2023 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian syirik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyekutuan Allah Swt. dengan yang lain. Misalnya dengan menyembah patung, tempat-tempat keramat dan kuburan .
ADVERTISEMENT
Memelihara kepercayaan terhadap peninggalan-peninggalan nenek moyang yang diyakini menentukan jalan kehidupan juga termasuk syirik. Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai syirik di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Syirik?
Secara bahasa syirik berasal dari bahasa Arab, yakni as-syirku yang berarti ta’addudul aalihati (kemusyrikan), al-musyariku (sekutu, peserta), an-nashibu (bagian), dan asy-syirkatu wasysyarikatu (persekutuan, perseroan).
Sementara secara istilah syirik adalah perbuatan, anggapan atau itikad menyekutukan Allah Swt. dengan yang lain, seakan-akan ada yang maha kuasa di samping Allah Swt. Orang yang menyekutukan Allah Swt. disebut musyrik.
Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah, syirik merupakan dosa yang terbesar karena bukti-bukti keesaan-Nya sedemikian gamblang dan jelas terbentang di alam raya, bahkan dalam diri manusia sendiri.
ADVERTISEMENT
Allah Swt. telah menciptakan manusia dalam keadaan memiliki potensi untuk mengenal-Nya dan memenuhi tuntunan-tuntunan-Nya. Jadi, jika manusia memilih syirik, maka dosanya tidak terampuni, seperti difirmankan Allah Swt. dalam surat an-Nisa ayat 48.
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (Q.S. an-Nisa 4:48)
Dalil Syirik dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran, kata syirik dengan berbagai bentuknya disebutkan 227 kali dengan makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya, antara lain:
فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ …)
ADVERTISEMENT
"Jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, …" (Q.S. an-Nisa: 12)
وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ.
"(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu." (Q.S. az-Zukhruf: 39)
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللهِ إِلاَّ وَهُمْ مُشْرِكُونَ)
"Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)." (Q.S. Yusuf: 106)
ADVERTISEMENT
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا …
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun …" (Q.S. an-Nisa: 36)
Macam-Macam Syirik
Syirik terbagi menjadi dua macam, yakni syirk akbar (syirik besar) dan syirk asghar (syirik kecil). Berikut penjelasannya.
1. Syrik Akbar
Syrik akbar biasa juga disebut syirk jali (syirik nyata). Syirik jenis ini adalah melakukan perbuatan yang jelas-jelas menganggap ada tuhan- tuhan lain selain Allah Swt.
Selain itu menganggap Tuhan mempunyai anak juga merupakan syrik akbar. Orang yang melakukan syrik akbar perlu dimurnikan ketauhidannya terlebih dahulu.
2. Syrik Asghar
Syrik asghar biasa juga disebut syirk khafi (syirik samar-samar). Syirik jenis ini adalah perbuatan yang secara tersirat mengandung pengakuan ada yang kuasa di samping Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pernyataan seseorang: "Jika seandainya saya tidak ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati." Pernyataan seperti ini menyiratkan seakan-akan ada seseorang yang berkuasa selain Allah Swt.
Seorang mukmin yang baik dalam peristiwa seperti tersebut di atas akan berkata: "Seandainya tidak ada pertolongan Allah melalui dokter itu, saya pasti akan mati.”
Dalam salah satu hadis Nabi yang terdapat pada Musnad Ahmad bin Hanbal juga menjelaskan bahwa salah satu contoh syirk asghar adalah seseorang yang mengerjakan suatu perbuatan dengan maksud untuk dipuji oleh orang lain (riya’).
Itulah penjelasan mengenai syirik dalam Islam. Semoga pemaparan di atas bermanfaat, ya!
(DEL)