Konten dari Pengguna

Biografi Emile Durkheim, Bapak Sosiologi Modern

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
27 Juli 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/matdesign24.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/matdesign24.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emile Durkheim merupakan seorang filsuf dan sosiolog dari Prancis yang lebih dikenal sebagai Bapak Sosiologi Modern. Biografi Emile Durkheim ini bisa dijadikan referensi dan inspirasi.
ADVERTISEMENT
Emile Durkheim adalah orang pertama yang mendirikan departemen sosiologi di universitas Eropa pada tahun 1895. Bahkan ia pernah menuliskan jurnal ilmu sosial untuk pertama kalinya, dengan judul “L’Année Sociologique”.

Biografi Emile Durkheim

Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/lexashka.
Dikutip dari buku Emile Durkheim: His Life and Work karya Steven Lukes (1985: 1), Emile Durkheim telah memberikan banyak ilmu mengenai tatanan sosial dan fakta sosial. Biografi Emile Durkheim pun menarik untuk dibahas.
Emile Durkheim, lahir di Epinal, Prancis pada 15 April 1858 dan meninggal pada 15 November 1917, adalah salah satu pendiri sosiologi modern. Ia berperan penting dalam perkembangan sosiologi dengan mendirikan fakultas sosiologi pertama di Eropa pada tahun 1895.
Durkheim berasal dari keluarga Yahudi yang taat. Namun, ia memilih untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan bersumber dari faktor sosial, bukan ilahi, melalui karya-karyanya.
ADVERTISEMENT
Durkheim memilih jalan hidup yang berbeda dari keluarganya, yang terdiri dari ayah, kakek, dan kakek buyutnya, yang semuanya adalah pendeta Yahudi.
Keluarganya berharap ia mengikuti jejak mereka, tetapi saat masih kecil, ia memutuskan keluar dari sekolah setelah menyadari bahwa ia lebih memilih menjadi seorang agnostik daripada diindoktrinasi oleh satu agama.
Durkheim tumbuh menjadi siswa cerdas dan diterima di Ecole Normale Supérieure (ENS), sebuah sekolah pascasarjana terkemuka di Paris, pada tahun 1879 saat berusia 21 tahun.
Namun, minatnya dalam ilmu sosial terbentur karena pada saat itu Prancis belum memiliki kurikulum ilmu sosial. Pada tahun 1882, ia lulus dengan gelar sarjana filsafat dan selama beberapa tahun berikutnya, ia mengajar filsafat di berbagai sekolah provinsi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengejar minatnya, Durkheim pindah ke Jerman pada tahun 1885 untuk mempelajari sosiologi, di mana ia bertemu dan dipengaruhi oleh Wilhelm Wundt, pelopor psikologi eksperimental.

Latar Belakang Emile Durkheim

Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/Genestro.
Emile Durkheim lahir pada 15 April 1858 di Epinal, Lorraine, Prancis, dalam keluarga Yahudi yang religius. Ayahnya, Moïse Durkheim, adalah seorang rabi, dan keluarganya memiliki sejarah panjang dalam kepemimpinan keagamaan.
Meskipun demikian, Durkheim kemudian mengambil jalan yang berbeda dari tradisi keluarganya. Durkheim menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak kecil dan memutuskan untuk mengejar pendidikan di bidang yang lebih sekuler.
Pada tahun 1879, ia diterima di Ecole Normale Supérieure (ENS) di Paris, salah satu institusi pendidikan tinggi paling bergengsi di Prancis, tempat ia belajar bersama tokoh-tokoh besar seperti Jean Jaurès dan Henri Bergson.
ADVERTISEMENT
Selama masa studinya, Durkheim tertarik pada karya-karya Auguste Comte dan Herbert Spencer, yang memengaruhi minatnya pada ilmu sosial dan sosiologi.

Peran Emile Durkheim dalam Sosiologi

Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/pcess609.
Sebagai salah satu tokoh utama dalam sosiologi, Emile Durkheim mengembangkan beberapa teori sosial yang terus berkembang dan diterapkan dalam berbagai fenomena sosial saat ini, termasuk di bidang pendidikan.
Durkheim memandang pendidikan sebagai sarana penting untuk mentransmisikan norma dan nilai-nilai sosial kepada generasi berikutnya, membantu membentuk individu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Ia percaya bahwa pendidikan berperan dalam memperkuat solidaritas sosial dengan mengajarkan moralitas dan kerjasama. Teorinya tentang fungsi sosial pendidikan menekankan pentingnya menciptakan kohesi sosial melalui pengalaman bersama dan pemahaman kolektif.
ADVERTISEMENT
Durkheim juga menyoroti pentingnya institusi pendidikan dalam menciptakan identitas sosial dan membentuk individu menjadi anggota masyarakat yang berfungsi baik.
Pandangan ini tetap relevan dalam analisis sosiologis tentang bagaimana pendidikan berfungsi dalam masyarakat modern dan bagaimana ia mempengaruhi pembentukan identitas dan perilaku sosial.

Teori Emile Durkheim

Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/VectorMine.
Salah satu teori Emile Durkheim adalah tentang fakta sosial. Menurut Durkheim, fakta sosial harus menjadi fokus utama dalam sosiologi dan harus dipelajari melalui penelitian empiris.
Pendekatan ini membedakan sosiologi sebagai aktivitas empiris dari filsafat yang lebih bersifat refleksi mental. Namun, perhatian Durkheim terhadap fakta sosial sering kali dikritik karena kurang menekankan peran individu sebagai pelaku sosial.
Durkheim juga mengeksplorasi konsep tatanan sosial dan bagaimana konsep ini memungkinkan masyarakat untuk hidup harmonis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebagai profesor ilmu sosial pertama di Prancis, ia memberikan analisis empiris terhadap pembagian kerja, kesadaran kolektif, sosiologi agama, dan moralitas.

Karya Emile Durkheim

Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/Denis Novikov.
Berikut adalah beberapa karya Emile Durkheim:

1. Pembagian Kerja dalam Masyarakat

Karya ini adalah salah satu karya paling berpengaruh dari Durkheim yang memajukan pemikiran dan teori sosiologi.
Dalam buku tersebut, ia menguraikan bagaimana masyarakat menjaga tatanan sosial melalui solidaritas sosial yang telah dibahas sebelumnya, serta perubahan dari masyarakat industri yang primitif ke masyarakat industri yang lebih maju.

2. Bunuh Diri

Buku ini adalah sebuah studi kasus tentang bunuh diri dan menjadi contoh seperti apa monograf sosiologi seharusnya. Buku ini merupakan studi metodologis pertama mengenai fakta sosial dalam konteks masyarakat.
ADVERTISEMENT

3. Buku-Buku Lainnya

Akhir Hidup Emile Durkheim

Ilustrasi Biografi Emile Durkheim, Foto: Unsplash/bsd555.
Perang Dunia I, yang dimulai pada tahun 1914, memiliki dampak besar terhadap kehidupan Emile Durkheim.
ADVERTISEMENT
Perang tersebut menyebabkan kekacauan dalam hidupnya, terutama setelah mengetahui bahwa banyak siswanya terpaksa ikut serta dalam perang dan kehilangan nyawa.
Situasi ini semakin diperburuk oleh kematian putranya di medan perang. Dalam kondisi emosional yang hancur dan kelelahan karena pekerjaannya, Durkheim akhirnya pingsan dan meninggal karena stroke pada tahun 1917.
Dia dimakamkan di Pemakaman Montparnasse. Berkat kontribusinya terhadap pengembangan sosiologi modern, Emile Durkheim dikenal sebagai Bapak Sosiologi Modern.
Itulah biografi Emile Durkheim yang dikenal sebagai Bapak Sosiologi Modern. Perannya dalam Sosiologi begitu dirasakan, terutama dalam karya-karyanya yang sangat bermanfaat. (Umi)