Rangkum 16 Agustus 2018: Bidikan KPK ke Banggar hingga Mahar

Konten Media Partner
16 Agustus 2018 2:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Komisi Pemberantasan Korupsi ingin mengevaluasi keberadaan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat yang kerap menjadi ladang korupsi. Itu satu dari empat berita yang ada di Rangkum edisi ini. Berikut ulasannya.
ADVERTISEMENT
1. KPK Ingin Mengevaluasi Banggar DPR
KPK menilai Banggar DPR perlu dievaluasi, bahkan mengusulkan mengganti keberadaannya. Hal tersebut kemudian dibahas dalam rapat Timnas Pemberantasan Korupsi (Timnas PK), Rabu (15/8).
Seharusnya, menurut KPK, penganggaran negara di badan legislatif sudah menerapkan sistem e-planning dan e-budgeting.
(ki-ka) Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Ketua KPK RI Agus Rahardjo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di konferensi perss Kolaborasi Cegah Korupsi di Gedung KPK, Jakarta (15/8/2018). (Foto: Nadia K. Putri)
2. KPK Akan Selidiki Mahar Rp 500 M untuk PKS dan PAN dari Sandiaga Uno
Ketua kpk agus rahardjo usai pelantikan Direktur PI dan deputi PIPM KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
KPK akan menyelidiki dugaan mahar politik Rp 500 miliar yang dikaitkan dengan calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno kepada PKS dan PAN. Ketua KPK, Agus Rahardjo, bilang lembaganya akan mengusut jika ada dugaan tindak pidana korupsi terkait mahar tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Pemerintah Tolak Beli 169 Ribu Ton Gula Petani di Pabrik Gula Swasta
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Pemerintah menolak beli 169 ribu ton gula petani yang digiling di Pabrik Gula (PG) milik swasta. Gula petani yang dibeli pemerintah hanya jika digiling di PG BUMN. Alasannya, kemampuan APBN.
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro, menyebut pemerintah melalui Perum Bulog hanya mampu membeli gula petani di PG BUMN yang jumlahnya 500 ribu ton dengan harga beli Rp 9.700 per kg.
4. Update Gempa Lombok: 460 Orang Meninggal, 7.773 Luka, 417.529 Mengungsi
Tim ACT evakuasi korban di Masjid Jamiul Jamaah (Foto: Raga Imam/kumparan)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan data terbaru dampak gempa Lombok 7 magnitudo yang terjadi pada Minggu (5/8). Yakni, 460 orang meninggal dunia dan 7.773 orang mengalami luka-luka, tercatat hingga Rabu (15/8).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebaran pengungsi, 178.122 orang di Lombok Utara, 104.060 orang di Lombok Timur, 116.453 orang di Lombok Barat, dan 18.894 orang di Kota Mataram. Pendataan sementara kerusakan rumah hingga saat ini terdapat 71.962 unit dan kerusakan fisik lainnya antara lain: 671 unit fasilitas pendidikan, 52 unit fasilitas kesehatan, 128 unit fasilitas peribadatan, 20 unit perkantoran, dan 6 unit jembatan.
Simak berita terbaru setiap hari dengan mengikuti Rangkum edisi lainnya di sini.