Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sering Mengantuk: Penyebab dan Cara Mengatasinya
16 Juni 2022 14:35 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi kantuk yang tak tertahankan dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Faktor penyebab sering mengantuk pun beragam. Oleh sebab itu, kenali penyebab dan cara mengatasinya, agar kondisi ini tidak terjadi secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Dikutip melalui laman resmi VeryWellHealth, lamanya waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa adalah sekitar 6-8 jam sehari. Namun, terkadang rasa kantuk masih terasa walau jam tidur telah cukup, atau bahkan sudah tidur lebih lama dari waktu yang dianjurkan.
Keadaan sering mengantuk justru menimbulkan hal-hal yang sangat merugikan, seperti mengganggu konsentrasi hingga melakukan kesalahan dalam pekerjaan. Selain itu, jika gangguan tidur ini terus berlanjut, dikhawatirkan berpotensi menjadi depresi dan gangguan psikis lainnya.
Jika Anda sering bertanya-tanya mengapa sering mengantuk padahal sudah tidur cukup, berikut ini beberapa penyebab yang mungkin bisa menjelaskan kondisi tersebut.
Apa Penyebab Rasa Kantuk yang Terus-Menerus?
Penyebab paling umum sering mengantuk adalah jet lag atau kondisi tidur yang cukup singkat, akibat jadwal padat atau perubahan jam beraktivitas yang mengharuskan tubuh melawan siklus tidur normal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bisa saja seseorang mengalami gejala penyakit tertentu, jika dirinya sering mengantuk. Gejala penyakit yang dimaksud adalah menderita insomnia dan sleep apnea (kondisi terganggunya pernapasan saat tidur).
Selain kedua penyakit di atas, dr. Endika Rachmawati, dkk., dalam bukunya Fit and Fun Remaja 1: Kumpulan Konsultasi Kesehatan Remaja menambahkan alasan kenapa kita sering mengantuk, padahal tidur telah cukup, di antaranya:
1. Depresi
Merasa kurang berenergi, hilangnya semangat hidup, kehilangan minat dan ketertarikan dalam menjalani aktivitas yang sebelumnya digemari, dan cemas merupakan berbagai gejala yang berkaitan dengan depresi.
2. Mengonsumsi Minuman Alkohol
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa mereka yang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu panjang, lebih mudah mengalami waktu tidur yang singkat, kualitas tidur yang buruk, serta lebih cenderung terbangun di malam hari.
ADVERTISEMENT
3. Sindrom Kaki Gelish atau Restless Leg Syndrome (RLS)
Sindrom ini menyebabkan seseorang mendapatkan dorongan untuk menggerak-gerakkan kaki saat berbaring. Saat RLS muncul, seseorang cenderung merasakan ada sesuatu yang merayapi disertai rasa nyeri pada area kaki. Akibat dari bergeraknya kaki secara terus-menerus, tidur pun menjadi tidak nyenyak.
4. Narkolepsi
Narkolepsi ditandai dengan ketidakmampuan menahan rasa ingin tidur yang terjadi secara berkelanjutan di luar waktu tidur normal. Gejala narkolepsi lain adalah tiba-tiba merasakan otot lemas saat merasakan kegembiraan hingga terjatuh. Kelumpuhan saat tidur juga bisa menjadi salah satu indikasi seseorang menderita narkolepsi akut.
5. Parasomnia
Parasomnia merupakan perilaku tidak normal yang dialami saat tidur. Beberapa perilaku yang termasuk ke dalam parasomnia adalah tidur sambil berjalan, tidur sambil berbicara, membenturkan kepala saat tidur, dan merasakan ketakutan di malam hari.
ADVERTISEMENT
6. Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah salah satu penyebab kelelahan kronis dan nyeri muskuloskeletal yang lebih umum, terutama pada wanita. Fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis merupakan dua kelainan yang berbeda, tetapi saling berkaitan. Dua kondisi tersebut memiliki gejala yang sama, yaitu kelelahan parah yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
7. Dehidrasi
Tercukupinya kebutuhan cairan tubuh sangat penting untuk memastikan semua sistem di dalam tubuh dapat bekerja dengan baik, sekaligus membantu memaksimalkan energi saat melakukan aktivitas fisik.
Kurangnya asupan air minum dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. Hal ini akan membuat tubuh cepat lelah dan mudah mengantuk.
8. Kebiasaan Tidur yang Buruk
Penyebab sering mengantuk di siang hari paling umum adalah tidak mendapatkan tidur yang cukup di malam hari. Kurangnya tidur ini bisa disebabkan oleh beberapa hal:
ADVERTISEMENT
Apa yang Dilakukan agar Tidak Mengantuk?
Cara ini dirangkum berdasarkan buku terbitan YeaDimRang yang berjudul Why? The Science of Sleep. Berikut informasi lengkapnya.
1. Minum Air Putih Saat Bangun Tidur
Cobalah minum 1-2 gelas air putih ketika bangun tidur untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama tidur. Dengan tercukupinya kebutuhan cairan, tubuh akan terasa lebih segar, sekaligus terhindar dari risiko dehidrasi.
ADVERTISEMENT
2. Lakukan Olahraga secara Teratur
Agar tubuh tetap sehat dan bugar, usahakan untuk berolahraga secara rutin selama 30 menit setiap hari atau minimal 3 kali seminggu. Ada beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan di rumah, seperti yoga, zumba, atau latihan kekuatan otot.
3. Rutin Sarapan
Dengan rutin sarapan, kebutuhan energi dan nutrisi tubuh akan terpenuhi, sehingga seseorang lebih siap untuk beraktivitas. Oleh sebab itu, cobalah membiasakan diri untuk rutin sarapan.
4. Konsumsi Makanan Bergizi Tinggi
Mengantuk merupakan tanda bahwa tubuh sedang lelah atau kekurangan energi. Untuk menghilangkan rasa kantuk di pagi hari, konsumsilah makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serta mineral.
Aneka nutrisi tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis makanan, seperti:
ADVERTISEMENT
5. Kurangi Konsumsi Kafein
Kafein memang bisa membuat seseorang lebih terjaga dan berenergi. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, kafein justru bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lelah dan mengantuk.
Oleh sebab itu, batasi konsumsi kafein agar tidak menimbulkan keluhan sering mengantuk di pagi hari. Jika belum bisa menghentikan kebiasaan mengkonsumsi kafein secara total, kurangi dengan menggunakan cangkir kecil saat menikmati minuman berkafein.
6. Nikmatilah Sinar Matahari Pagi
Sinar matahari pagi dapat meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh yang dipercaya mampu memperbaiki kualitas tidur. Saat kualitas tidur membaik, bangun tidur akan terasa lebih segar dan tentunya mencegah rasa kantuk di pagi hari.
Usahakan untuk berjemur selama 5-15 menit setiap harinya. Berjemurlah sebelum pukul 10 pagi untuk mendapatkan manfaat sinar matahari secara optimal.
ADVERTISEMENT
7. Terapkan Kebiasaan Tidur yang Baik
Kebiasaan tidur sesungguhnya menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Jika tetap memaksakan diri untuk terjaga sepanjang malam, tentunya kebiasaan mengantuk di pagi hari akan sulit dihilangkan.
Ada beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, antara lain:
8. Berhenti Merokok
Perokok biasanya memiliki kualitas tidur yang buruk karena nikotin yang terkandung di dalamnya dapat mengganggu siklus tidur dan bangun seseorang.
Siklus yang terganggu ini akan membuat seseorang mudah mengantuk di pagi hari. Oleh sebab itu, mulailah berhenti merokok secara perlahan, dan rasakan manfaatnya pada tubuh.
ADVERTISEMENT
9. Kurangi Stres
Kelelahan dapat disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi. Saat tubuh kelelahan, ada beragam masalah tidur yang dapat menyerang, misalnya insomnia. Hal ini akan memperburuk kualitas tidur dan menimbulkan rasa kantuk di pagi hari.
Stres dapat dikurangi dengan beberapa cara, seperti mendengarkan musik yang menenangkan, hingga mengobrol dengan orang-orang terdekat. Dengan mengurangi stres, kualitas tidur akan menjadi lebih baik, sehingga Anda akan merasa lebih bersemangat.
(VIO)