Ibu dari Anak di Bantul yang Jual Isi Rumah demi Pacar Lanjutkan Proses Hukum

Konten Media Partner
24 November 2021 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paliyem (53), ibu yang isi rumahnya dijual oleh anaknya demi pacar di Bantul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Paliyem (53), ibu yang isi rumahnya dijual oleh anaknya demi pacar di Bantul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Dwi Rahayu Saputro pemuda berusia 24 tahun ini pantas disebut sebagai anak durhaka. Pemuda asal Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul telah tega menjual seluruh isi rumah ibunya, Paliyem (53).
ADVERTISEMENT
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, menuturkan kasus anak durhaka ini telah bergulir sejak sebulan yang lalu. Pihaknya sebenarnya sudah berusaha melakukan mediasi kedua belah pihak agar diselesaikan secara kekeluargaan. Namun Sang Ibu, Paliyem tetap kukuh untuk meneruskan proses hukum anaknya.
"Kami tetap buka pintu mediasi. Ini kasus delik aduan jadi jika ibunya mencabut laporan, saat itu juga langsung kami hentikan kasusnya," tutur Ihsan, Rabu (24/11/2021).
Kendati demikian, lanjut dia, Sang Ibu nampaknya enggan mencabut laporannya dan memilih anaknya tetap diproses sebagaimana mestinya. Kesabaran Sang Ibu sudah sampai batasnya akibat keterlaluan.
Ditemui di rumahnya di Padukuhan Paten, Paliyem nampak tengah membersihkan sisa-sisa air yang masuk ke dalam rumahnya. Genting rumahnya masih belum terpasang 100 persen usai dilepas dan diturunkan anaknya karena juga akan dijual.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah diturunkan semua. Terus saya laporkan, baru dihentikan. Sorenya langsung dipasang kembali oleh tetangga kiri kanan," papar dia.
Paliyem mengaku sudah berusaha menahan emosinya untuk tidak melaporkan kelakuan anak semata wayangnya tersebut. Namun karena sudah keterlaluan sampai genteng pun diturunkan hendak dilepas, maka akhirnya Sang Ibu naik pitam.
"Itu kalau tidak menurunkan genteng saya masih bisa sabar. Tapi ini genteng juga mau dijual. Artinya itu sudah membunuh saya, terus saya tidur di mana," tambahnya.
Saat ini ia hanya bisa pasrah, dan memilih untuk tetap bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Jika kebetulan di rumah, ia tidur hanya beralaskan tikar di sudut ruang tamu yang masih kering dan aman dari guyuran air hujan.
ADVERTISEMENT
Paliyem menandaskan tidak akan mencabut laporannya ke polisi karena hal tersebut untuk pembelajaran anaknya sendiri. Karena jika laporan tersebut dicabut maka ia yakin anaknya akan berulah kembali bahkan tega menjual rumah tersebut.
"Sertifikat rumah ini pun sudah di bank jadi agunan. Kalau dicabut (laporannya) terus dia bebas dan meminta duit lagi. Saya mau bagaimana, ndak bisa nyicil malah rumah disita nanti," tandasnya.