Konten Media Partner

Menkes Budi Gunadi Minta Jatah Makan Suami Dikurangi Untuk Penuhi Gizi Anak

15 Oktober 2024 19:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers Launching Program Desa Pangan Aman dan Program PMT Berbahan Pangan Lokal yang dilakukan di Rumah Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (14/6/2024)Foto: Hadid Husaini
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers Launching Program Desa Pangan Aman dan Program PMT Berbahan Pangan Lokal yang dilakukan di Rumah Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (14/6/2024)Foto: Hadid Husaini
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya distribusi gizi dalam setiap rumah tangga di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jika dalam satu rumah tangga distribusi gizi tidak merata, ia maka akan menimbulkan penyakit kronis dan akan sulit untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Budi menyampaikan penyakit kronis yang kebanyakan dialami masyarakat tidak hanya stroke dan kanker.
"Bukan hanya stroke dan kanker, tapi juga terjadi akibat tapi gizi kekurangan bisa kebanyakan," jelasnya Dalam konferensi pers terkait Program Desa Pangan Aman dan Program PMT Berbahan Pangan Lokal yang dilakukan di Rumah Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (14/6/2024)
Dirinya meminta ibu-ibu untuk bisa mengurangi jatah makan suami yang menyebabkan gizi berlebih.
"Ibu-ibu kami minta kurangi jatah makan suaminya dan ditambahkan ke jatah anaknya," katanya.

Pesan Menkes Budi Gunadi Sadikin

Ia menyebut, jika konsumsi suami dalam rumah tangga berlebih, sehingga distribusi gizi tidak merata.
ADVERTISEMENT
Ia mengingatkan agar ragam makanan disesuaikan dengan kebutuhan gizi baik untuk anak maupun ibu hamil (bumil).
"Membuat makan harus mengerti yang ragamnya pas buat kelompok umur tertentu, berapa jumlahnya, pasnya seperti apa, ragamnya seperti apa," ujar Budi.
Dia berharap ibu hamil di Indonesia bisa terbebas dari penyakit dan kekurangan gizi.
Kita ada anggaran Rp 1,9 triliun untuk mengatasi masalah gizi obatnya makanya mesti ditambah dicetak di pusat dikirim biskuit paling bagus diracik disajikan oleh ibu ibu lokal makanya ditambah anggaranya.
Pihaknya bekerjasama dengan Badan Pengolahan Obat dan Makanan (BPOM) untuk membuat produk makanan lokal di setiap daerah salah satunya di Panggungharjo melalui Program Desa Pangan Aman dan Program PMT Berbahan Pangan Lokal. (Hadid Husaini).
ADVERTISEMENT