Membuatkan Daftar Belanja untuk Arsene Wenger

7 Juni 2017 14:24 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lacazette (tengah) sangat dibutuhkan Arsenal. (Foto: Reuters/Robert Pratta)
Musim 2016/17 adalah musim yang aneh bagi Arsenal dan manajernya, Arsene Wenger. Belum pernah, selama 21 tahun kiprah manajerial Wenger di sana, klub itu mengalami guncangan seperti pada musim 2016/17.
ADVERTISEMENT
Pangkalnya jelas: penampilan buruk The Gunners. Dihancurkan Bayern Muenchen di babak 16 besar Liga Champions dan gagalnya mereka lolos ke Liga Champions musim depan karena hanya finis di urutan kelima Premier League membuat para fans muak. Tuntutan agar Wenger (beserta pemilik mayoritas saham klub Stan Kroenke) mundur pun tak berhenti diteriakkan.
Namun, amarah itu sedikit menguap usai Arsene Wenger berhasil menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Chelsea. Tak hanya tuntutan yang kian pelan terdengar, pihak manajemen pun akhirnya sudi memberi "Sang Profesor" perpanjangan kontrak selama dua tahun. Selain itu, dalam rangkaian negosiasi kontrak Wenger itu, anggaran belanja klub juga sudah ditentukan.
Arsenal pun segera bergerak. Kemarin (6/6), mereka sudah mengumumkan kedatangan Sead Kolasinac, bek kiri asal Bosnia & Herzegovina. Yang menarik, mantan bek Schalke itu didatangkan dengan cuma-cuma. Dengan begini, artinya uang belanja Arsenal untuk musim ini masih utuh.
ADVERTISEMENT
Hal ini jelas merupakan preseden apik bagi Arsenal. Pasalnya, pekerjaan rumah mereka tak berhenti dengan mendatangkan Kolasinac saja. Masih ada beberapa posisi yang perlu mereka perkuat kalau mereka memang benar-benar ingin kembali jadi tim yang disegani.
1) Bek Tengah
Pada pertengahan paruh kedua musim 2016/17, tiba-tiba saja Arsene Wenger mendapat wangsit. Setelah dua dekade hampir tak pernah menggunakan formasi tiga bek, musim ini Wenger akhirnya memutuskan bahwa formasi 3-4-2-1 adalah formasi terbaik untuk The Gunners.
Hasilnya, penampilan Arsenal pun membaik. Sejak mulai menggunakannya pada laga melawan Middlesbrough tanggal 17 April lalu, Arsenal hampir selalu menang. Satu-satunya kegagalan mereka meraih kemenangan terjadi saat dikalahkan Tottenham Hotspur 0-2 pada 30 April. Tak hanya itu, kemenangan di final Piala FA juga diraih dengan formasi ini.
ADVERTISEMENT
Menilik hasil itu, sudah sewajarnya jika Wenger bakal kembali menggunakan formasi itu musim depan. Akan tetapi, ada satu hal yang harus dipikirkan matang-matang oleh Wenger.
Dengan menggunakan tiga bek sentral, artinya Arsenal bakal membutuhkan sedikitnya satu bek sentral baru. Pasalnya, pada musim 2016/17 lalu, Wenger kerapkali harus melakukan tambal-sulam. Cedera yang dialami Gabriel Paulista, Laurent Koscielny, dan Shkodran Mustafi membuat pemain-pemain seperti Nacho Monreal yang berposisi asli sebagai bek kiri serta Per Mertesacker yang sudah jarang bermain terpaksa harus diturunkan.
Sekali dua kali, mungkin oke. Namun, untuk menjalani semusim yang utuh, Wenger mau tak mau harus melakukan pembenahan. Tak hanya untuk menambah jumlah stok pemain, Wenger juga harus merekrut pemain yang memang bisa bermain dengan skema demikian.
ADVERTISEMENT
Jika nantinya trio bek inti yang bakal diandalkan adalah Rob Holding-Laurent Koscielny-Shkodran Mustafi, maka Wenger harus mencari pemain yang sekiranya bakal sudi untuk menjadi pemain pelapis, tapi kualitasnya juga tidak jelek. Ini yang sulit. Apalagi untuk merekrut mereka dengan harga murah.
Mawson bisa jadi Holding baru. (Foto: Reuters/Russel Cheyne)
Barangkali, solusi yang bisa diambil Wenger adalah dengan mencari Rob Holding-Rob Holding berikutnya alias mencari pemain muda potensial dengan harga murah. Nama Alfie Mawson yang musim lalu bersinar bersama Swansea City barangkali bisa dipertimbangkan mengingat profilnya yang belum terlalu besar dan usianya yang baru 23 tahun. Yang istimewa, pemain bertinggi 188 cm ini adalah seorang ball-playing defender yang seharusnya bakal cocok jika bermain dengan skema tiga bek.
ADVERTISEMENT
Selain Mawson, mungkin Wenger bisa juga mempertimbangkan nama bek tengah Sampdoria, Milan Skriniar. Bek asal Republik Ceska itu baru berusia 22 tahun dan punya karakteristik sebagai ball-playing defender. Di Serie A musim lalu, Skriniar adalah salah satu pemain muda terbaik.
2) Wing-Back/Gelandang Kanan
Formasi 3-4-2-1 ala Arsene Wenger ini akhirnya juga mampu mengeluarkan kemampuan terbaik seorang Alex Oxlade-Chamberlain. Setelah sekian lama menjadi pemain berbakat yang tanggung, eks-pemain Southampton ini menjelma menjadi sosok wing-back/gelandang kanan berkualitas.
Kemahiran Ox bermain di pos tersebut memakan korban bernama Hector Bellerin. Padahal, sebelum-sebelumnya, full-back kanan asal Spanyol itu adalah salah satu pemain terbaik Arsenal. Namanya pun makin santer dikaitkan dengan Barcelona yang kebetulan saat ini tidak punya full-back kanan murni.
ADVERTISEMENT
Dengan tersingkirnya Bellerin dari starting XI, upaya Barcelona untuk menggoda mantan pemain didikannya itu untuk bergabung kembali bakal semakin mudah. Di saat yang bersamaan, Arsenal pun harus siap-siap kehilangan wing-back/gelandang kanan cadangannya.
Kemugkinan, apabila Bellerin nantinya benar-benar hengkang ke Barcelona, uang yang diterima Arsenal akan cukup besar. Pada awal April lalu, dikabarkan bahwa Arsenal meminta bayaran 35-40 juta poundsterling untuk Bellerin. Nah, uang hasil penjualan Bellerin ini seharusnya bisa digunakan untuk mencari pengganti yang sepadan.
Soal siapa pengganti yang sepadan itu, tentu Arsene Wenger yang lebih paham. Yang jelas, dia tak hanya harus bisa melapis Ox, tetapi juga memberi kompetisi kepada pemain Tim Nasional Inggris tersebut. Djibril Sidibe dari Monaco mungkin bisa dijadikan prioritas di posisi ini.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, Sidibe sudah membuktikan diri sebagai salah satu prospek terpanas di Eropa. Performanya bersama Monaco, khususnya di Liga Champions, benar-benar mengundang decak kagum. Kemampuan ofensif dan defensifnya sama-sama bagus. Selain itu, pemain kelahiran Troyes itu juga baru berusia 24 tahun. Cocok, lah.
3) Gelandang Tengah
Musim lalu, Arsenal sudah mendatangkan Granit Xhaka untuk menjadikan lini tengah mereka lebih ditakuti lawan. Akan tetapi, hilang sudah Xhaka yang lebih dipercaya sang ibu dibanding kakaknya, Taulant, itu. Di lini tengah Arsenal, pemain berpaspor Swiss ini lebih sering jadi beban.
Ketika sedang tampil bagus, Xhaka adalah salah satu yang terbaik. Tak hanya sebagai jagal, eks-penggawa Borussia Moenchengladbach ini juga bisa menjadi kreator, terutama lewat umpan-umpan panjangnya. Namun, dua kartu merah yang diterimanya menunjukkan bahwa pemain bernomor punggung 29 ini seringkali belum bisa mengalahkan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Goretzka bakal berguna di Arsenal. (Foto: Reuters/Leon Kuegeler)
Sebagai pendamping Xhaka, Arsenal punya Aaron Ramsey. Pemain satu ini pun begitu. Ketika sedang beres, Ramsey adalah gelandang yang komplet. Bahkan, untuk ukuran gelandang, pria Wales ini cukup produktif. Celakanya, mantan pemain Cardiff City ini sering mengalami cedera.
Adapun, dua gelandang tengah lain, Mohamed Elneny dan Francis Coquelin, sulit untuk diharapkan. Itulah mengapa, Arsenal masih sangat butuh sedikitnya dua pemain di pos gelandang tengah ini.
Hingga kini, ada dua nama gelandang tengah yang dikait-kaitkan dengan Arsenal, yakni Pablo Fornals (Malaga, 21 tahun) dan Leon Goretzka (Schalke, 22 tahun). Kedua pemain ini, seperti halnya Xhaka, lebih menonjol dari segi defensif. Jika melihat keberhasilan Chelsea dalam menduetkan dua gelandang bertipe defensif di lini tengah, tidak ada salahnya bagi Arsenal untuk meniru karena biar bagaimana pun, mereka benar-benar butuh mengompensasi keengganan Alexis Sanchez dan Mesut Oezil untuk bertahan.
ADVERTISEMENT
4) Gelandang Serang
Ya, ya, Arsenal memang sudah punya Alexis Sanchez dan Mesut Oezil. Namun, bagaimana jika dua pemain ini mengalami cedera atau harus menjalani hukuman?
Saat ini, Arsenal punya Santi Cazorla (yang sudah lama cedera) dan Alex Iwobi sebagai gelandang serang cadangan. Akan tetapi, mereka berdua saja tentunya tidak cukup. Apabila Arsenal ingin benar-benar bisa bersaing di jalur juara, mereka harus memiliki skuat yang dalam dan membeli satu gelandang serang muda berbakat mungkin bisa dilakukan pada musim panas ini.
Musim lalu, Arsenal memilih melepas Serge Gnabry ke Werder Bremen. Harganya pun ketika itu hanya 5 juta euro dan Bremen benar-benar diuntungkan. Pasalnya, performa Gnabry benar-benar apik hingga akhirnya dia mendapat panggilan dari Joachim Loew untuk memperkuat Tim Nasional Jerman.
ADVERTISEMENT
[Baca Juga: Membela Mesut Oezil]
Sampai saat ini sebenarnya tidak ada ketertarikan apa-apa dari kubu Arsenal terhadap Gnabry. Namun, akan sangat menarik apabila dia bergabung kembali ke London utara.
Adapun, gelandang serang yang selama ini sudah menjadi incaran Arsenal adalah Arda Turan. Pemain asal Turki ini memang agak kesulitan bersaing di Barcelona. Namun, apabila Arsenal memang serius mengincar eks-pemain Atletico Madrid ini, mereka barangkali harus merogoh kocek agak dalam mengingat kontrak Arda di Camp Nou baru berakhir 2020 mendatang. Walau begitu, ya, tidak ada salahnya juga dicoba.
5) Penyerang Tengah
Kalau ada pemain yang paling kerap membuat kepala para Gooners pening, ia adalah Olivier Giroud. Bagaimana tidak? Ketika sedang diharapkan, pemain asal Prancis ini kerap menghilang. Namun, ketika keberadaannya sedang tidak dirindukan, eks-penggawa Montpellier ini justru bagus.
ADVERTISEMENT
Gol tendangan kalajengking Giroud itu. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)
Dari situ, sebenarnya sudah bisa disimpulkan bahwa konsistensi adalah masalah besar bagi Giroud. Nah, masalah konsistensi ini sebenarnya tak cuma melanda Giroud tetapi juga Danny Welbeck.
Welbeck sendiri merupakan seorang penyerang yang unik. Seperti halnya Stephane Guivarc'h dan Christophe Dugarry, Welbeck adalah sosok penyerang yang bertugas untuk membuka ruang. Dengan gaya bermain Arsenal yang sekarang, Welbeck sebenarnya sudah cukup nyetel, terbukti dengan performa apiknya di final Piala FA.
Namun, selain karena Welbeck kerap dilanda cedera, Arsenal tentunya butuh lebih. Arsenal butuh pemain yang bisa tampil cair tetapi juga produktif dan maka dari itu, nama yang mencuat adalah Alexandre Lacazette.
Mengincar Lacazette adalah langkah yang tepat bagi Arsenal, terutama jika mereka ingin terus memperbaiki formasi baru andalannya itu. Sebabnya, andalan Olympique Lyonnais ini benar-benar komplet dan sedang berada di usia matang. Seandainya pun presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, nantinya benar-benar meminta bayaran 50 juta euro untuknya, Wenger seharusnya tak perlu lagi berpikir panjang.
ADVERTISEMENT