Di Inggris Ada Museum yang Mengoleksi Ribuan Jenazah Manusia

27 Februari 2019 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebuah museum biasanya menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah yang pernah menjadi saksi dari sebuah peradaban. Hal tersebut bertujuan untuk mengingatkan kita kembali tentang sejarah di masa lampau.
ADVERTISEMENT
Namun, pernahkah kamu membayangkan sebuah museum yang ternyata menyimpan jenazah manusia? Cukup mengerikan, bukan?
Ya, ternyata kamu dapat menjumpai museum tersebut di Inggris. Dilansir BBC, museum bernama Pitt Rivers ini terletak di Oxford, Inggris, yang menyimpan koleksi sensitif berupa jenazah manusia yang diawetkan.
Benda-benda koleksi di Museum Pitt Rivers Foto: Flickr/Jeremy hunsinger
Museum yang berada di Universitas Oxford ini didirikan pada tahun 1884 oleh Jenderal Inggris era Victoria, August Pitt Rivers. Beliau juga mendonasikan koleksi miliknya pada Museum Pitt Rivers.
Awal mula berdiri, museum ini hanya memiliki sekitar 22 ribu benda bersejarah. Namun, kini jumlahnya bertambah menjadi 600 ribu koleksi, yang kebanyakan disumbangkan oleh penjelajah, peneliti, dan misionaris.
Uniknya, sekitar dua ribu koleksi di Museum Pitt Rivers merupakan jenazah manusia. Seluruh potongan tubuh itu dibawa ke Inggris dari berbagai koloni, ketika zaman penjajahan terjadi.
Benda-benda koleksi di Museum Pitt Rivers Foto: Flickr/Engyles
Museum Pitt Rivers sendiri adalah satu dari beberapa tempat di Inggris yang kini menyimpan berbagai macam koleksi dari era kolonial. Kini, pihak museum berencana untuk mengembalikan jenazah dan juga potongan tubuh manusia tersebut ke negara dan suku asalnya.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak bisa mengulang sejarah, tapi kami dapat mengambil bagian dalam proses pemulihan," kata Laura van Broekhoven, orang nomor satu di Pitt Rivers.
Hal ini karena dari sekian banyak jenazah, beberapa di antaranya adalah pimpinan kepala suku dan orang-orang yang berpengaruh pada masa itu. Van Broekhoven menyebut proses pemulihan akan dilakukan melalui pembicaraan terbuka dengan mereka yang terdampak penjarahan.
Benda-benda koleksi di Museum Pitt Rivers Foto: Flikcr/Neil Cummings
Dalam sejumlah peristiwa, tubuh orang-orang suku asli ini dibawa ke Inggris oleh para penjelajah yang memiliki hubungan dengan Universitas Oxford.
"Kami punya banyak hubungan keluarga antara universitas dan masyarakat Selandia Baru, dimulai saat kontak pertama suku Maori dan penjelajah Inggris," kata van Broekhoven.
"Ketika kapal pertama Inggris berlayar, orang-orang dari Oxford ada di geladak kapal itu dan mereka membawa barang-barang rampasan tersebut saat pulang ke Inggris," ujar van Broekhoven.
Benda-benda koleksi di Museum Pitt Rivers Foto: Wikimedia Commons
Sejak pengesahan Human Tissues Act tahun 2004, Pitt Rivers telah mengembalikan sekitar 22 bagian tubuh ke negara asalnya. Meskipun demikian, langkah yang diambil Pitt Rivers baru permulaan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pitt Rivers juga tengah melakukan negoisiasi terkait pengembalian jenazah salah satu suku Aborigin ke Australia. Sebelumnya, pada Mei 2017 lalu, mayat dari salah satu suku Maori juga telah diserahkan ke Museum Te Papa Tongarewa.
Museum Te Papa Tongarewa sebelumnya juga telah menerima pengembalian sekitar 500 mayat dari berbagai museum yang ada di Inggris sejak 2003. Adapun, pengembalian dari Museum Pitt Rivers mencakup tujuh Toi Moko, yaitu mumi Maori yang memiliki tato di kepala.
Benda-benda koleksi di Museum Pitt Rivers Foto: Wikimedia Commons
Di Museum Pitt Rivers terdapat sekitar dua ribu jenazah utuh, 300 tengkorak, 600 tulang manusia, dan 700 spesimen rambut manusia yang bisa dilihat pengunjung. Salah satu pameran terpopuler di Pitt Rivers adalah 'tsantas' atau potongan kepala manusia yang tersimpan di sana.
ADVERTISEMENT
Ada 10 tsantas yang dibawa dari kawasan utara Amazon oleh penjelajah Inggris pada akhir abad ke-19. Kini potongan kepala itu tersimpan di dalam ruang-ruang kaca yang ada di Museum Pitt Rivers.
Bagaimana menurutmu?