Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apakah Panic Attack Bisa Sembuh? Berikut Jawabannya
2 Juni 2022 20:02 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 8 September 2022 14:55 WIB
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Panic attack adalah serangan tiba-tiba yang mana penderitanya akan merasa takut dan cemas secara berlebihan. Bahkan pada beberapa kasus, penderita akan merasa hidupnya terancam.
Gangguan ini tentunya menyebabkan kehidupan dari penderitanya akan terganggu serta bisa saja menghambat berbagai macam aktivitas.
Oleh sebab itu, banyak orang yang mempertanyakan perihal bisakah gangguan ini disembuhkan agar tidak mengganggu penderitanya. Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan mengenai penyembuhan panic attack di bawah ini.
Apakah Panic Attack Bisa Sembuh?
Mengutip dari laman situs Verywell Health, gangguan panic attack tidak pernah bisa sepenuhnya disembuhkan. Namun, gangguan ini dapat dikelola secara efektif hingga tidak lagi secara signifikan mengganggu hidup.
Salah satu alasan mengapa gangguan dan serangan panik tidak bisa diobati adalah gangguan panik memiliki pemicu yang sangat bervariasi. Satu metode bisa dikatakan berhasil pada satu penderita, sedangkan penderita lainnya belum pasti bisa disembuhkan dengan metode tersebut.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak ada metode penyembuhan yang pasti, serangan panik bisa dikurangi melalui perawatan, kesabaran, dan ketekunan, serta bisa menemukan metode yang membantu mengatasi gangguan panik.
Cara Mengatasi Panic Attack
Panic attack dapat dikurangi secara perlahan agar bisa teratasi. Mengutip dari laman situs Mayo Clinic, berikut macam-macam pengobatan yang bisa digunakan untuk mengurangi panic attack.
1. Terapi Perilaku Kognitif
Langkah pertama untuk mengatasi serangan mental adalah terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif dilakukan dengan mengembangkan cara untuk mengubah pemikiran dan perilaku penderita yang memungkinkan adanya kelegaan yang bertahan lama.
Metode ini mencakup belajar cara untuk bersantai, mengubah pola berpikir yang tidak membantu, mengelola stres, dan meningkatkan kepercayaan diri.
Tahapan pertama pada terapi ini ialah memperkenalkan pasien pada ketakutan mereka dan kemudian mengajari mereka untuk rileks saat mereka mengalami kecemasan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, apabila kepanikan seorang penderita dipicu oleh mengemudikan mobil di jalan bebas hambatan, terapis mungkin meminta penderita memulai dengan membayangkan mobil mengemudi di jalan bebas hambatan.
Fokus pada perasaan tidak nyaman karena khayalan tersebut diikuti dengan perhatian terpadu untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran.
2. Pertolongan Diri
Cara lainnya adalah melakukan pertolongan kepada diri sendiri, yakni dengan mengelola kepanikan sendiri menggunakan aktivitas-aktivitas tertentu. Berikut macam-macam aktivitas tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Pengobatan
Serangan panik juga bisa diatasi dengan terapi obat-obatan. Obat-obatan ini tentunya harus disertai dengan resep dari dokter agar tidak terjadi penyalahgunaan. Berikut beberapa jenis obat yang dapat dikonsumsi:
1. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), yakni obat antidepresan yang umumnya aman dengan risiko rendah efek samping yang serius. Antidepresan ini biasanya dianjurkan sebagai sebagai obat pilihan pertama untuk mengobati serangan panik.
SSRI telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan gangguan panik termasuk fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Pexeva) dan sertraline (Zoloft).
2. Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors
Serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor (SNRIs) ini adalah jenis lain dari antidepresan. SNRI venlafaxine (Effexor XR) disetujui FDA untuk pengobatan gangguan panik.
ADVERTISEMENT
3. Benzodiazepin
Obat penenang ini adalah depresan sistem saraf pusat. Benzodiazepin yang disetujui oleh FDA untuk pengobatan gangguan panik termasuk alprazolam (Xanax) dan clonazepam (Klonopin).
Jika satu cara pengobatan tidak bekerja dengan baik untuk penderita, dokter atau psikiater akan menyarankan penderita untuk beralih ke metode pengobatan lain atau menggabungkan obat tertentu untuk meningkatkan efektivitas.
Ingatlah bahwa perlu beberapa minggu setelah pertama kali memulai cara mengatasi serangan panik untuk melihat efektivitas dari suatu metode.
Setiap pengobatan memiliki risiko efek samping, dan beberapa mungkin tidak direkomendasikan dalam situasi tertentu, seperti kehamilan. Jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter terkait pemilihan pengobatan yang tepat dan efek sampingnya.
ADVERTISEMENT
(SAI)