Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Panic Attack: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
22 Februari 2022 18:26 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 2 Juni 2022 20:22 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Panic attack atau serangan panik merupakan ketakutan mendalam yang muncul secara mendadak tanpa penyebab jelas dan memicu reaksi fisik yang parah.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mengalami panic attack secara tiba-tiba bisa merasakan gelombang ketakutan yang sangat parah tanpa adanya sebab. Kondisi itu diikuti jantung berdebar kencang, dada terasa sakit, dan bisa mengalami sesak napas.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai panic attack, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, hingga cara mencegahnya.
Apa Itu Panic Attack?
Mengutip Body Image oleh Utin Siti Candra Sari (2007: 80), panic attack atau serangan panik merupakan serangan kepanikan yang luar biasa, terjadi tanpa alasan yang jelas, dan memicu reaksi fisik tertentu.
Panic attack merupakan reaksi ketakutan yang datang secara tiba-tiba dan memenuhi emosi seseorang dengan rasa khawatir, kesepian, dan kebingungan yang seolah-olah tidak dapat dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Serangan panik bisa sangat menakutkan. Saat serangan ini terjadi, orang yang mengalaminya mungkin menyangka dirinya terkena serangan jantung atau bahkan sekarat.
Sebuah studi dari American Psychological Association menyebutkan bahwa panic attack biasanya berlangsung dalam 5 sampai 30 menit, bahkan lebih. Dalam periode itu, kondisi orang yang mengalaminya secara bertahap akan kembali normal.
Beberapa orang dengan serangan panik, biasanya memiliki ketakutan untuk pergi keluar sendiri. Serangan panik dapat terjadi berulang yang menyulitkan penderitanya.
Gejala Panic Attack
Panic attack terjadi secara tidak terduga dan menimbulkan ketakutan yang sangat kuat yang akan mencapai puncaknya dalam hitungan menit. Sesingkat-singkatnya, gejala atau ciri-ciri panic attack biasanya timbul dalam 15 detik.
Adapun beberapa gejala yang terjadi pada orang saat mengalami serangan panik adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Apa Penyebab Panic Attack?
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab panic attack. Serangan panik dapat terjadi dalam kondisi yang tidak terduga, seperti saat beristirahat, mengobrol, atau menonton siaran televisi.
Lantas, apakah panic attack normal? Menurut Better Health, serangan panik umum terjadi dari waktu ke waktu. Sebagian besar kasus menunjukkan bahwa serangan panik tidak memerlukan penanganan medis tertentu.
Meskipun demikian, serangan panik sulit diatasi secara mandiri dan membutuhkan pertolongan orang lain. Kondisi penderita bisa bertambah parah jika tidak segera ditangani.
ADVERTISEMENT
Panic attack merupakan respons dari sistem saraf simpatik. Serangan ini umumnya menandai tingkat kecemasan yang dirasakan.
Perlu diingat, serangan panik adalah sekelompok gejala yang menandakan adanya kecemasan, bukan merupakan suatu penyakit tersendiri.
Serangan panik tidak disebabkan oleh efek psikologis suatu zat (obat-obatan) atau kondisi medis lainnya. Selain itu, serangan panik juga bukan merupakan gangguan mental, seperti gangguan kecemasan sosial.
Mengutip Mayo Clinic, panic attack umumnya terjadi pada remaja tanggung atau dewasa awal dan menyerang lebih banyak wanita daripada pria.
Adapun beberapa faktor penyebab yang meningkatkan risiko serangan panik adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah panic attack berbahaya? Pada kondisi yang parah, efek serangan panik bisa berakibat pada serangan jantung. Oleh karena itu, pemeriksaan ke dokter sangat dianjurkan untuk memastikan kondisi yang dialami tersebut.
Ada beberapa penderita menanyakan apakah panic attack bisa sembuh? Serangan panik tidak bisa 100% karena ada faktor-faktor tertentu.
Cara Mencegah Panic Attack
Hingga kini, belum diketahui secara pasti cara untuk mencegah serangan panik. Namun, Siasat Jitu Awet Muda oleh Vicci Bentley (2006: 109), memiliki beberapa langkah dalam melawan serangan panik yang direkomendasikan sebagai tindakan preventif, antara lain:
1. Belajar Mengatur Napas
Saat mengalami serangan panik, orang akan cenderung bernapas pendek atau cepat. Hal ini akan menyebabkan hiperventilasi yang membuat tubuh merespons dengan menutup paru-paru sampai kadar oksigen normal kembali.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, timbul rasa sesak yang memperburuk kondisi panik. Untuk itu, mencegah serangan panik dapat dimulai dengan belajar mengatur napas. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Latihan pernapasan juga bisa menjadi salah satu cara menghadapi serangan panik di tempat umum . Pasalnya, kemungkinan penderita mengalami serangan panik sedang tidak bersama orang lain.
Untuk itu, sangat penting mengurangi risiko dari gejala yang ditimbulkan dengan melakukan latihan pernapasan agar saat serangan panik terjadi dapat mengontrol gejala yang terjadi.
2. Latihan Relaksasi Otot
Cara selanjutnya adalah melakukan relaksasi otot untuk meringankan stres, meningkatkan kesadaran tubuh dan pikiran secara total, dan membantu mengidentifikasi lokasi penyebab ketegangan tubuh.
Relaksasi otot menjadi salah satu cara mengatasi panic attack pada diri sendiri dan orang lain . Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
3. Lakukan Pengobatan
Jika dalam kondisi sudah mengalami serangan panik, lakukan pengobatan ke dokter sesegera mungkin untuk membantu menghentikan kondisi menjadi lebih buruk atau berulang (lebih sering).
Biasanya, dokter akan memberikan rencana perawatan dan resep obat serangan panik untuk membantu mencegah serangan panik berulang atau memburuknya gejala serangan panik.
Selain itu, melakukan aktivitas fisik secara teratur dan konstan juga memiliki peran penting dalam melindungi diri dari kecemasan. Dalam hal ini, pastikan untuk mendapat bantuan dari lingkungan sekitar agar membantu kelancaran aktivitas sehari-hari yang dilakukan.
(SFR)