Hufanoxil Obat Apa? Ketahui Kegunaan, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya

Ilustrasi Hufanoxil. Foto: Shutterstock

Hufanoxil obat apa? Hufanoxil merupakan sediaan obat yang termasuk dalam jenis antibiotik penicilin. Obat ini berguna untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri.

Hufanoxil termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya dapat dibeli jika memiliki resep dokter dan harus diminum sesuai petunjuk medis.

Alih-alih menyembuhkan, mengonsumsi Hufanoxil dalam dosis yang salah malah dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.

Biasanya, Hufanoxil tersedia dalam bentuk kaplet dan sirup. Bagi yang ingin tahu Hufanoxil obat apa, ketahui kegunaan, aturan pakai, dan efek sampingnya dalam artikel di bawah ini.

Kegunaan Hufanoxil

Ilustrasi obat Hufanoxil. Foto: Unsplash

Hufanoxil adalah obat yang mengandung amoxicillin. Mengutip laman National Health Service, amoxicillin merupakan antibiotik penisilin yang dapat mengobati infeksi bakteri, misalnya infeksi dada seperti pneumonia dan abses gigi.

Dalam dosis tertentu, Hufanoxil efektif mengobati tukak lambung atau usus (maag) yang disebabkan oleh bakteri H. pylori. Fungsi utamanya adalah mencegah maag kembali terjadi.

Amoxicillin yang terkandung dalam Hufanoxil bekerja dengan cara membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhannya. Itu sebabnya, meski efektif mengobati infeksi bakteri, obat ini tidak ampuh mengatasi infeksi virus seperti pilek dan flu.

Aturan Pakai Hufanoxil

Ilustrasi minum obat Hufanoxil. Foto: Unsplash

Seperti yang dijelaskan, Hufanoxil merupakan obat keras sehingga aturan pemakaiannya harus disesuaikan dengan resep dokter. Artinya, dosis Hufanoxil didasarkan pada kondisi medis dan respons tubuh terhadap obat.

Menurut informasi dari situs WebMD, dosis Hufanoxil berbentuk kaplet pada umumnya adalah 250 mg sampai 500 mg. Dengan dosis tersebut, Hufanoxil dapat diminum 3 kali sehari oleh orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak diberikan dosis lebih rendah.

Selain dalam bentuk kaplet, Hufanoxil tersedia dalam bentuk sirup. Dosisnya adalah 125 mg dan 250 mg dengan aturan pakai yang sama. Obat ini juga diberikan melalui suntikan, tetapi biasanya hanya dilakukan di rumah sakit.

Sama seperti antibiotik lainnya, meskipun gejalanya sudah hilang, Hufanoxil harus diminum sampai jumlah obat yang diresepkan dokter habis. Jika tidak dihabiskan, obat ini justru dapat menimbulkan berbagai efek samping yang cukup berbahaya.

Cara Menyimpan Hufanoxil

Ilustrasi obat Hufanoxil dan obat-obatan lain harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Foto: Pexels

Simpan Hufanoxil pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.

Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan Hufanoxil sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Baca Juga: 7 Fungsi Antibiotik beserta Cara Penggunaannya yang Tepat

Efek Samping Hufanoxil

Ilustrasi pusing karena efek samping Hufanoxil. Foto: Unsplash

Selain memerhatikan dosis, pasien harus mempertimbangkan kondisi kesehatan sebelum menggunakan Hufanoxil. Informasikan kepada dokter apakah Anda sedang menyusui atau memiliki alergi obat tertentu.

Beberapa efek samping Hufanoxil menurut situs Mayo Clinic juga menjadi risiko yang dapat dipertimbangkan sebelum memutuskan menggunakannya.

Baca Juga: Perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate dalam Pengobatan

(ADS & SFR)