Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Jangan Terlambat, Simak Pertolongan Pertama Angin Duduk
9 Juni 2022 5:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Angin duduk merupakan penyakit yang sering terjadi secara tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi. Maka itu, penting untuk bisa mengetahui pertolongan pertama angin duduk yang tepat. Karena jika tidak ditangani dengan serius, nyawa seseorang yang mengalami angin duduk tidak akan tertolong.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat secara sekilas, gejala angin duduk mirip seperti penyakit jantung. Itu sebabnya beberapa orang sering salah cara dalam menangani penyakit ini. Meski demikian, angin duduk dan jantung merupakan penyakit yang sangat berbeda.
Sebagai informasi, nyeri dada yang diakibatkan oleh angin duduk sering menjalar hingga rahang, bahu, lengan, atau punggung. Jika terjadi kondisi seperti itu, itu menandakan bahwa jantung memerlukan oksigen yang lebih banyak.
Tidak sampai di situ, gejala angin duduk juga sering muncul dan berhenti begitu saja. Tetapi jika sudah kambuh, nyeri dada tersebut dapat bertahan selama bermenit-menit. Lantas, bagaimana pertolongan pertama yang tepat untuk angin duduk?
Pertolongan Pertama Angin Duduk
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama angin duduk, mulai dari menghentikan seluruh kegiatan ketika nyeri dada melanda, berusaha untuk batuk sekuat tenaga, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk informasi lebih jelasnya, berikut beberapa pertolongan pertama angin duduk yang dikutip dari laman St. John Ambulance dan Heart Foundation.
1. Menghentikan seluruh kegiatan
Ketika gejala angin duduk melanda, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah menghentikan semua kegiatan yang sedang dijalani.
Kemudian, coba untuk beristirahat dengan duduk di posisi terbaik, yaitu di lantai dengan kaki ditekuk setengah. Sementara itu, kepala dari si pengidap angin duduk dapat ditopang oleh seseorang dan letakkan bantal di belakang kepala serta lutut untuk menyangganya.
2. Mengonsumsi obat-obatan yang sudah dianjurkan dokter
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan selanjutnya adalah mengonsumsi obat-obatan yang sudah dianjurkan oleh dokter, seperti obat yang mencegah pembekuan darah, obat beta blocker, obat pengontrol kolesterol, dan lain sebagainya.
Untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut, pasien dianjurkan untuk duduk atau berbaring sebelum minum obat. Karena obat tersebut bisa saja membuat pengidapnya mengalami beberapa efek samping, salah satunya adalah sakit pada kepala.
ADVERTISEMENT
3. Coba untuk batuk dengan sekuat tenaga
Saat gejala angin duduk mulai menyerang, cobalah untuk batuk dengan sekuat tenaga dan sekencang-kencangnya. Untuk hasil yang maksimal, pastikan bahwa pasien melakukan batuk dalam posisi duduk, seperti yang sudah dijelaskan pada poin pertama.
Pengidap angin duduk bisa melakukan gerakan batuk sekuat tenaga ini setiap dua detik sekali. Tujuannya untuk melancarkan kembali aliran darah dan oksigen ke jantung.
4. Gunakan minyak angin atau air hangat
Penggunaan air hangat dan minyak angin dipercaya bisa menjadi pertolongan pertama angin duduk. Menyadur laman Mayo Clinic, air hangat yang digunakan dapat membantu melemaskan otot-otot pada dada.
Sementara itu, minyak angin dapat diaplikasikan langsung di area punggung, dada, hingga perut. Tujuannya agar suplai darah dan oksigen ke jantung jadi lebih lancar.
5. Tunggu selama lima menit
Setelah melakukan salah satu atau beberapa gejala yang disebutkan di atas, pengidap angin duduk dapat menunggu hingga lima menit untuk mengetahui apakah gejalanya dapat berlanjut atau tidak. Pasalnya, angin duduk kerap terjadi secara tiba-tiba dan sulit untuk diprediksi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, jika gejala yang dirasakan sudah mulai mereda, pasien bisa langsung menanyakan kepada dokter atau ke rumah sakit guna menghindari kambuhnya angin duduk dan bisa mendapatkan penanganan yang lebih serius.
(JA)