Burung Beo Mengembangkan Kicauan di Penangkaran

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
27 November 2020 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Burung beo Puerto Rico. Foto: Screen Youtube/ParrotsInternational
zoom-in-whitePerbesar
Burung beo Puerto Rico. Foto: Screen Youtube/ParrotsInternational
ADVERTISEMENT
Deforestasi telah merugikan keberadaan burung beo Puerto Rico. Sebelum penjajah Eropa masuk sekitar tahun 1500-an, populasi burung beo diperkirakan mencapai satu juta. Pada tahun 1970-an, hanya ada 13 burung yang tersisa di alam liar, terkurung di salah satu bagian hutan di El Yunque.
ADVERTISEMENT
Konservasionis mulai membiakkan burung beo di penangkaran dalam upaya terakhir untuk menarik spesies kembali dari kepunahan. Langkah ini memberikan angin segar untuk keberlangsungan hidup burung, meskipun status konservasi masih sangat terancam punah. Setidaknya, saat ini dilaporkan terdapat 600 ekor burung beo yang hidup.
Burung beo di penangkaran telah mengembangkan dialek yang sama sekali baru. Pemimpin Studi, Tanya Martinez, ahli biologi konservasi dari Proyek Pemulihan Burung Beo Puerto Rico, mengatakan kepada National Geographic, fenomena itu belum pernah diamati sebelumnya pada populasi burung di penangkaran manapun.
Sejak tahun 2013, Martinez mengamati bahwa burung beo Puerto Rico tidak semuanya terdengar sama. Karena penasaran, dia menguping keempat populasi burung beo yang ada, di mana dua termasuk liar, dan dua lainnya sudah ditangkap. Apa yang Martinez temukan sangat mengejutkan. Vokalisasi yang dihasilkan oleh setiap populasi benar-benar tidak sama.
ADVERTISEMENT
Timothy Wright, seorang ahli biologi di New Mexico State University, mengatakan bahwa perbedaan kicauan yang dihasilkan mungkin akan menghambat burung berkomunikasi dengan populasi lain. “Burung beo harus dapat mengandalkan komunikasi dengan teman sebayanya, terutama untuk memperkuat hubungan di masing-masing komunitas,” kata Wright.

Meningkatnya populasi

Para ilmuwan memiliki segudang cara untuk menaikkan populasi burung beo. Para anggota peneliti membawa burung beo Hispaniolan dari Haiti dan Republik Dominika ke Puerto Rico untuk menempatkan Hispaniolan sebagai orang tua pengganti yang membesarkan anak burung beo Puerto Rico. Inisiasi itu membuahkan hasil positif. Pada tahun 2006, empat populasi dilaporkan melonjak naik.
Setelah merekam keempat populasi di lapangan, Martínez mengubah rekaman burung menjadi tampilan visual yang disebut spektrogram. Martinez bersama supervisornya, David Logue dari University of Lethbridge, mengelompokkan panggilan burung menurut kemiripannya.
ADVERTISEMENT
Mereka memusatkan perhatian pada dua panggilan paling umum, caw dan chi yang digunakan anggota kawanan untuk tetap berhubungan satu sama lain. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa burung yang ditangkap membuat panggilan caw dan chi dengan setidaknya dua suku kata yang berbeda. Sementara populasi liar El Yunque hanya mengulang satu suku kata.
Kelompok dari Rio Abajo yang ditangkap mulai terdengar berbeda dari kawanan yang tertawan di El Yunque. Ketika burung penangkaran dilepaskan ke alam liar Rio Abajo, kicauan kembali terdengar berbeda. Sayangnya, pada tahun 2017, tepat setelah Martinez menyelesaikan penelitiannya, tragedi melanda hutan El Yunque, di mana badai Maria membunuh seluruh kawanan yang terdiri dari 50 beo liar.
ADVERTISEMENT

Perbedaan dialek

Perubahan vokalisasi dapat memengaruhi perilaku burung beo. Burung yang lebih muda diketahui lebih cepat mempelajari istilah baru dibandingkan dengan individu tua. Wright mengatakan burung dewasa tampaknya hanya ingin bergaul dengan kelompok yang memiliki dialek sama.
Sementara beberapa burung beo Puerto Rico memperoleh dialek baru setelah dipindahkan ke populasi yang berbeda, meskipun tidak semua burung memiliki kemampuan itu. “Ini seperti manusia yang mempelajari bahasa asing, beberapa orang mempelajarinya lebih cepat dan mudah daripada yang lain,” kata Thomas White, seorang ahli biologi satwa liar yang bekerja untuk Proyek Pemulihan Burung Beo Puerto Rico.
Burung-burung yang dijadwalkan untuk dilepas ke alam liar hutan El Yunque harus menghabiskan waktu untuk beradaptasi bagaimana burung menonton, mendengarkan, dan belajar dari calon teman alam liarnya. Para konservasionis juga telah berhenti menggunakan burung beo Hispaniolan sebagai pengganti induk. Itu disebabkan sudah ada cukup burung beo Puerto Rico untuk membesarkan anak-anaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun ini, tim melepaskan 30 ekor burung beo penangkaran ke hutan liar El Yunque untuk menggantikan populasi yang mati selama badai. Dialek burung yang tidak persis sama akan kembali mengisi hutan dengan hiruk pikuk panggilan burung beo yang khas di alam liar.