Contoh Tari Kontemporer Beserta Karakteristiknya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2022 18:27 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh tari kontemporer. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh tari kontemporer. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tari kontemporer adalah salah satu jenis seni tari yang ada di Indonesia. Tari kontemporer atau disebut dengan tari masa kini merupakan jenis tarian modern. Tarian ini tidak terikat pakem atau bisa dibilang bersifat bebas. Apa saja contoh tari kontemporer?
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi, tari kontemporer tidak ditampilkan layaknya tarian tradisional. Namun, ditampilkan pada beberapa acara tertentu saja. Untuk mengetahui apa saja karakteristik hingga contoh tari kontemporer, simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Tari Kontemporer

Ilustrasi tari kontemporer. Foto: Pexels
Apa itu tari kreasi kontemporer? Mengutip Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 karya Jelly Eko Purnomo dan Zefri Yandra, tari kontemporer adalah gerakan tari yang menampilkan suatu karya yang sama sekali baru dan tidak terstandar.
Iringan yang dipakai pada tari kontemporer bisa berupa campuran alat musik tradisional dengan penambahan alat musik modern. Tari kontemporer menyesuaikan tren masa kini, bersifat bebas, dan tidak memiliki aturan baku dalam setiap gerakan tariannya.

Karakteristik Tari Kontemporer

Ilustrasi gerakan bebas sebagai salah satu karakterstik tari kontemporer. Foto: Pexels
Berdasarkan buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 6 Semester 2 karya Desi Damayanti, dkk., karakteristik tari kontemporer sangatlah beragam.
ADVERTISEMENT
Misalnya, gerakannya jauh lebih bebas, tidak terikat dengan peraturan, tidak terlalu mengikat terhadap tari tradisional, gerakan dan musik di sesuaikan dengan tema saat itu, bersifat aktual atau sesuai tren yang berkembang. Berikut penjelasannya masing-masing.

1. Gerakannya Jauh Lebih Bebas

Karakteristik tari kontemporer yang pertama ialah memiliki gerakan yang bebas. Gerakannya tidak terpaku pada aturan dalam tari tradisional.
Menurut Eko Supriyanto dalam Empat Koreografer Tari Kontemporer Indonesia Periode 1990-2008, tari kontemporer berasal dari proses kreatif dan inovatif yang bebas dan memungkinkan penarinya lebih berekspresi.

2. Tema Tarian Bebas

Karakteristik tari kontemporer berikutnya ialah tema tarian bebas dan tak memiliki aturan khusus di dalamnya. Dengan begitu, seniman tari kontemporer boleh menentukan tema apa saja.

3. Pola Irama Bebas

Pola irama musik dalam tari kontemporer juga bebas. Artinya tak ada ketentuan yang mengatur musik tari kontemporer tersebut. Irama dan musik harus disesuaikan dengan alur cerita guna menciptakan suasana yang sesuai dengan konsepnya.
ADVERTISEMENT

4. Pengulangan Pertunjukan Tidak Sama dengan Pertunjukan Sebelumnya

Karakteristik lain dari tari kontemporer ialah sulit mengulangi pertunjukan yang sama seperti sebelumnya. Hal ini karena tari kontemporer bersifat bebas, tidak ada aturan pakem, dan lebih menunjukkan ekspresi pribadi seorang penari.
Ketiadaan aturan pakem itulah yang membuat pertunjukan baru tak sama dengan pertunjukan sebelumnya. Sebab penari akan sulit mempertahankan setiap detail ekspresi, gerakan, dan durasi pada pertunjukan sebelumnya.

5. Bersifat Aktual

Seni tari kontemporer bersifat aktual. Maksudnya, konsep dasar dari tari kontemporer harus menyesuaikan dengan tren yang ada di masyarakat.

6. Menunjukkan Ekspresi Pribadi

Pada setiap pertunjukan tari kontemporer, penari akan memperlihatkan ekspresi pribadi bukan ekspresi komunitas dan tidak bersifat kolektif.

7. Konsep Dasar Berhubungan dengan Masalah Kemanusiaan

Dalam tari kontemporer biasanya naskah atau konsep dasar cerita yang akan diungkapkan harus berhubungan dengan masalah kemanusiaan terkini.
ADVERTISEMENT

Tujuan Tari Kontemporer

Ilustrasi menarikan tari kontemporer sebagai media hiburan. Foto: Pexels
Setiap tarian pasti memiliki tujuan di dalamnya. Pun begitu dengan tari kontemporer. Tujuan tari kontemporer sendiri sangat beragam, yakni sebagai media hiburan, pendidikan, komunikasi, dan artistik.

1. Sebagai Media Hiburan

Tujuan pertama dari tari kontemporer ialah sebagai media hiburan. Tarian ini tidak dilibatkan dengan sebuah upacara atau ritual-ritual sakral lainnya sehingga murni untuk menghibur penontonnya.

2. Sebagai Media Pendidikan

Tari kontemporer juga bisa dijadikan sebagai media pendidikan, misalnya, tari kontemporer yang diajarkan di sekolah-sekolah. Tentunya ini akan membantu mengenalkan tarian yang ada di Indonesia ke para siswa.

3. Tujuan Artistik

Tujuan artistik tari kontemporer berguna sebagai media untuk mengekspresikan emosi para seniman lewat gerakan tari. Dengan begitu para seniman tari tetap dapat mengekspresikan jiwa seniman mereka dengan menyajikan karya yang artistik.
ADVERTISEMENT

4. Tujuan Komunikasi

Tari kontemporer juga berguna sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan, kritik sosial, kebijakan, gagasan, maupun memperkenalkan produk ke masyarakat. Hadirnya tari kontemporer pada setiap daerah tentu akan memudahkan komunikasi.

Contoh Tari Kontemporer

Ilustrasi contoh tari kontemporer, yaitu Tari Yapong. Foto: sudinpusarjakpus.jakarta.go.id
Salah satu contoh tari kontemporer Indonesia yang terkenal ialah Tari Yapong dan Tari Setan Bercanda. Agar kamu lebih memahami materi tari kontemporer, berikut contoh tari kontemporer dan asalnya yang disadur dari Buku Seni Tari & Seni Musik 3 karya Drs. Sumardi, dkk.

1. Tari Yapong

Contoh tari kontemporer yang pertama ialah Tari Yapong, tarian ini berasal dari Jakarta dan diciptakan Bagong Kussudiardja. Awalnya Tari Yapong dilakukan secara berkelompok, tetapi bisa juga dilakukan oleh dua orang.

2. Tari Urib Urub

Contoh tari kontemporer Jawa ialah Tari Urib Urub yang menceritakan kehidupan manusia. Singkatnya, dalam tarian itu menggambarkan bahwa manusia harus mempunyai semangat yang tinggi dalam menghadapi persoalan hidup yang rumit.
ADVERTISEMENT

3. Tari Cak Rina

Tari Cak Rina merupakan contoh tari kontemporer dari Bali. Tarian karya seniman Sardono W. Kusumo ini menggambarkan pertempuran antara Sugriwa dan Subali dalam cerita Ramayana.

4. Tari Barong-barongan

Contoh tari kontemporer selanjutnya, yaitu Tari Barong-barongan. Tarian ini juga merupakan tari yang berasal dari Bali. Tari Barong-Barongan adalah karya seniman asal Bali bernama I Wayan Dibia.

5. Tari Setan Bercanda

Tari Setan Bercanda juga lahir dari Bali dan merupakan karya I Wayan Dibia. Tari Setan Bercanda dimainkan hanya dengan diiringi oleh alat musik sederhana, yakni yang berasal dari alat musik pecahan batu dan bambu seperti angklung.

Unsur-Unsur Tari Kontemporer

Ilustrasi tari kontemporer memiliki unsur-unsur pendukung. Foto: Unsplash
Dikutip dari Apresiasi Seni 3: Seni Tari dan Seni Musik SMA Kelas XII oleh Sigit Astono, dkk., (2007: 57-58), pertunjukan tari kontemporer memiliki beberapa unsur pendukung, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Unsur Gerakan

Gerakan dalam tari kontemporer cenderung bersifat lebih bebas dan eksperimental. Biasanya, tarian ini menampilkan koreografi yang unik dan bermakna dengan menggabungkan berbagai gerakan tari yang berbeda.

2. Unsur Iringan Musik

Musik pengiring tari kontemporer umumnya bukanlah lagu sederhana yang biasa digunakan, melainkan menggunakan program musik komputer, seperti Flutyloops.
Kehadiran iringan musik berguna untuk mendukung suasana tari kontemporer sebagai iringan ritmis, yaitu mengiringi tari sesuai dengan ritmis geraknya.

3. Unsur Busana atau Kostum

Busana atau kostum yang digunakan dalam tari kontemporer lebih bersifat bebas dan disesuaikan dengan koreografi maupun pesan yang ingin disampaikan dalam tarian.
Terkadang, tari kontemporer juga tidak begitu mempermasalahkan faktor busana. Artinya, dengan busana yang tampak apa adanya, karya tari kontemporer tetap dapat disajikan.

Pembentukan Konsep

Ilustrasi tari kontemporer. Foto: Pexels
Proses pembentukan konsep tari kontemporer melibatkan berbagai aspek, termasuk iringan musik, gerakan, kostum, properti, dan perhatian terhadap detail. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

1. Konsep Musik

Konsep musik harus selaras dengan tema tari yang ingin disampaikan. Pemilihan musik dapat mencakup kombinasi musik tradisional dan modern, atau bahkan menciptakan komposisi musik baru yang unik.
Selain itu, musik yang dipilih harus mampu mencerminkan emosi dan pesan yang ingin disampaikan dalam tari kontemporer.

2. Konsep Gerakan

Gerakan dalam tari kontemporer harus kreatif, inovatif, dan sesuai dengan tema yang diangkat. Apabila tari kontemporer dipentaskan secara berkelompok, keselarasan gerakan antara satu penari dengan lainnya sangatlah penting.
Gerakan tari kontemporer bersifat lepas dan tidak memiliki ikatan. Sebab, gerakan tarian ini bertujuan untuk menghibur dan bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran.
Gerakan tari kontemporer dapat beragam, mulai dari gerakan lembut dan mengalir hingga gerakan yang tajam dan eksplosif. Hal ini bergantung pada interpretasi tarian yang ingin disajikan.
ADVERTISEMENT

3. Kostum

Kostum yang digunakan dalam tari kontemporer haruslah mendukung dan sesuai dengan tema pementasan. Pemilihan warna dan desain kostum akan memperkuat karakter dan pesan yang ingin disampaikan oleh penari.
Kostum tari kontemporer bersifat bebas. Artinya, kostum bisa mencerminkan tradisi dan budaya tertentu, atau bahkan mengusung gaya futuristik dan modern.

4. Properti Tari

Properti tari adalah perlengkapan alat yang digunakan pementasan. Properti dapat mencakup latar panggung, aksesoris, atau benda-benda lain yang mendukung pertunjukan tari kontemporer.
Properti tari berfungsi untuk mendukung sajian pementasan tari yang disesuaikan dengan tema tarian. Penggunaan properti yang tepat akan membuat pementasan terlihat lebih hidup.

5. Detail

Perhatian terhadap detail sangatlah penting untuk mendukung kesuksesan pertunjukan tari kontemporer. Setiap hal kecil yang diperhatikan akan menambah nilai dan kualitas pertunjukan tersebut.
ADVERTISEMENT
Perhatikan pencahayaan, tata panggung, properti, dan elemen visual lainnya yang mendukung pertunjukan. Selain itu, para penari juga harus memperhatikan setiap gerakan, ekspresi, dan keselarasan supaya tampil maksimal.
(ZHR & SFR)