Bantu-Sesama-Corona-3 (1).jpg

Untuk Mereka yang Terpukul Dampak Corona

13 Mei 2020 9:51 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dok: kumparanDerma
"Bulan Maret tahun 2020 menjadi saksi bisu sejarah bagi saya dalam mengais rezeki. Wabah virus corona melanda, ekonomi turun, menjadi kenangan untuk saya sebagai seorang sopir taksi."
ADVERTISEMENT
Kalimat di atas diucapkan Idrison, sopir taksi di Kota Batam, kepada Kepripedia. Bekerja sejak 1995, baru kali ini ia mengalami kekosongan pemasukan selama berhari-hari.
M. Dencik. Dok: W Pratama/Urban Id
Sedangkan yang ada di foto ini adalah M. Dencik, kakek di Palembang berusia 75 tahun. Sehari-hari, ia berkeliling menjual pempek. Corona membuat ia kehilangan pelanggan sehingga ia harus berjalan kaki hingga 15 kilometer jauhnya, mencari calon pembeli lain.
"Itu pun pendapatan hanya sekitar Rp 10 ribu per hari," kata Dencik kepada Urban Id, Kamis (7/5).
Di Malang, ojek online bernama Arwan Purnawan juga terpukul dampak corona. Demi makan istri dan dua anaknya, pria 39 tahun ini sempat menukar helmnya dengan beras 5 kilogram.
"Saya tukar dengan teman sendiri yang kebetulan butuh helm dan saya butuh beras," katanya kepada Tugu Malang, Sabtu (9/5).
Arwan. Dok: Tugu Malang
Di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, terdapat tukang sol sepatu bernama Purwoto yang hanya bisa mendapatkan Rp 5 ribu di masa-masa wabah corona ini.
ADVERTISEMENT
Kepada Infopbun, Purwoto bercerita sudah 2 bulan menunggak cicilan. "Angsuran per bulan Rp 500 ribu, sehari saja saya tidak nutup buat makan apalagi buat angsuran, kalau orang bank nelepon saya bilang gak punya apa-apa untuk dibayarkan," katanya.
Porter di Stasiun Cirebon, Gono, kepada Ciremai Today mengaku benar-benar terpukul karena operasional kereta dihentikan. Rekan-rekannya banting setir menjadi tukang becak dan kuli bangunan. "Itu pun sepi order," ujarnya.
Dok: Andri Yanto/Ciremai Today
Di Kuningan, para kusir delman kini hanya mendapat uang maksimal Rp 25 ribu per hari. Hasil liputan Ciremai Today menunjukkan Pembatasan Sosial Berskala Besar memukul mereka yang hanya boleh beroperasi hingga pukul 4 sore waktu setempat.
Wabah corona memukul para pelaku bisnis kecil. Ulasan BASRA memperlihatkan pedagang tempe di Surabaya yang harus menelan pahit kala pasar dan sejumlah kompleks perumahan tutup.
Dok: BASRA.
ADVERTISEMENT
Pembaca kumparan, masih banyak orang yang butuh uluran tangan kita di masa sulit seperti ini. Mari bantu mereka bertahan melewati situasi ini dengan berdonasi melalui kumparanDerma.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten