Airlangga Harap Smelter Freeport Dongkrak Ekspor Produk Hilir Tambang Indonesia

12 Oktober 2021 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik.  Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap keberadaan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) bisa mendongkrak ekspor nasional, juga menjadi industri penghasil produk substitusi impor. Hal itu disampaikan Airlangga, di acara ground breaking smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik, dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp 42 triliun. Pengguna produk dari smelter tersebut merupakan pasar ekspor dan domestik.
“Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,” kata Airlangga Hartarto dalam laporannya di hadapan Presiden Joko Widodo, pada acara Ground Breaking Smelter PTFI, Selasa (12/10).
Kapasitas smelter yang dibangun tersebut, mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dengan kapasitas sebesar itu, smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan kapasitas single line terbesar di dunia.
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Airlangga Hartarto menambahkan, pembangunan smelter di dalam negeri akan menciptakan lapangan kerja sejumlah 40.000 orang pada masa konstruksi hingga tahun 2024. Hal tersebut seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong pengembangan industri hilir tembaga agar memiliki nilai tambah bagi negara.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian,” ucap Menko Airlangga Hartarto.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, merupakan salah satu dari 19 KEK yang ada di Indonesia. Saat ini komitmen investasi di 19 KEK berkembang menjadi Rp 92,9 triliun dengan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 54,6 triliun.
Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK menjadi sebanyak 167 pelaku usaha yang telah meningkatkan jumlah lapangan kerja menjadi sebanyak 27.090 orang.