Riset: Makanan Cepat Saji di Inggris Laku sebagai Sajian Penghilang Bad Mood

2 Juni 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan cepat saji Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan cepat saji Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Seringkali kita mendengar ungkapan, bahwa makanan mampu menghilangkan bad mood. Terkadang, makanan bisa menjadi penyelamat bila sedang merasa galau. Tampaknya, tak hanya membantu merasa kenyang, tapi makanan juga merupakan tolak ukur kebahagiaan bagi kebanyakan orang.
ADVERTISEMENT
Hal ini rupanya menjadi menarik bagi para peneliti di Inggris. Ahli gizi di sana, tengah mengkaji, apa saja golongan makanan yang cenderung dipilih ketika orang dewasa merasa bahagia, atau sebaliknya, saat mereka tidak percaya diri.
Menurut mereka, guna membangun perasaan yang lebih bahagia, dianjurkan untuk makan ikan berminyak hingga biji-bijian. Sementara, makanan cepat saji laiknya keripik kentang juga pizza, sebaiknya dihindari.
Sebuah penelitian lain dilakukan oleh perusahaan produksi salmon premium yakni MOWI. Mereka menemukan kalau sekitar 73 persen orang dewasa Inggris, masih sering merasa bingung akan pilihan makanan yang bisa menjaga mood mereka. Sedangkan, sisanya sudah mulai paham akan kondisi mood mereka terhadap tiap sajian yang ada.
Fast food Foto: Pixabay
Menurut psikolog Chartered dan penulis 'How To Build a Healthy Brain', Kimberly Wilson, menjelaskan kalau kebiasaan banyak orang dewasa saat ini memilih makanan cepat saji ketika merasa tidak percaya diri.
ADVERTISEMENT
"Mudah beralih ke makanan take-away atau praktis di kala merasa kurang pada keadaan diri. Makanan yang tinggi gula juga lemak ini memang terkadang membangkitkan kembali perasaan kita. Meski, mereka bukanlah penguat suasana hati terbaik lantaran efeknya tidak berkepanjangan," jelas Wilson, dikutip dari Independent.
Selain itu, tidak sedikit pula ditemukan kasus, kalau sebenarnya orang dewasa ini paham jika makanan bisa membuat perasaan lebih rileks. Namun, kadang kala, mereka tak tahu harus memilih makanan seperti apa yang membantu meningkatkan kesehatan mental juga fungsi otaknya.
Ilustrasi makan saat sedih Foto: dok.shutterstock
Wilson ikut menambahkan, sejatinya mengonsumsi hidangan yang tinggi vitamin bisa membawa kebahagiaan tersendiri. "Sebut saja salmon. Ikan ini kaya akan omega-3, asam lemak esensial, dan sumber vitamin B12 juga D. Semua kandungannya sangat dikenal sebagai faktor utama munculnya suasana hati serta perasaan yang lebih baik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Umumnya, orang dewasa Inggris refleks menaruh pilihan makanan kurang sehat saat suasana hati memburuk. Setidaknya butuh rata-rata waktu 18 menit, untuk memprediksi apakah mood mereka dapat kembali lagi atau tidak. Tapi, sebanyak 26 persen dari mereka merasa tak ada perubahan signifikan usai memakan makanan cepat saji tersebut.
Semenjak pandemi hadir, para ahli telah menemukan pola makan baru. Sebab, mayoritas hanya beraktivitas monoton di dalam rumah. Maka, kini mereka cenderung mengonsumsi makanan sehat atau jenis processed-food.
Ilustrasi mengonsumsi makanan sehat Foto: Shutterstock
Apalagi, mereka juga semakin kreatif, lantaran pandemi mengajak orang untuk mencoba membuat olahan hidangan lebih sehat, dibanding makanan cepat saji yang praktis. Kendati demikian, tidak sedikit pula mengatakan kalau makanan sehat sangat membosankan.
Di lain sisi, survei penelitian di OnePoll mematahkan anggapan tersebut. Disebutkan kalau setidaknya pola makan masyarakat dewasa sudah lebih baik. Sebanyak 64 persen populasinya, mengonsumsi ikan setiap minggu; dan sisanya tetap makan ikan meski hanya satu sampai dua kali saja dalam satu minggu.
ADVERTISEMENT
Melalui peralihan pola makan tersebut, dinilai kalau kebiasaan mengonsumsi makanan sehat bisa membawa manfaat. Mulai dari menjaga imunitas tubuh, hingga mengatasi depresi maupun rasa cemas berlebih.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya