Apa yang Terjadi Jika Rahim Robek saat Hamil?

4 Juni 2021 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa yang Terjadi Jika Rahim Robek saat Hamil? Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Apa yang Terjadi Jika Rahim Robek saat Hamil? Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Semua ibu pastinya menginginkan kehamilan yang sehat tanpa mengalami masalah apa pun. Namun, masalah saat hamil memang bisa saja terjadi, salah satunya adalah rahim robek, Moms.
ADVERTISEMENT
Rahim robek merupakan komplikasi kehamilan yang sebenarnya sangat jarang terjadi. Hanya saja, jika terjadi robekan yang parah pada semua lapisan dinding rahim dan membuat lubang pada rahim, bayi bisa saja keluar! Kondisi ini sangat berbahaya dan harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Rahim robek atau bisa juga disebut ruptur uteri, sering terjadi di lokasi bekas luka operasi caesar sebelumnya. Ruptur uteri paling sering terjadi selama persalinan, tetapi juga dapat terjadi lebih awal selama kehamilan. Lalu, apa yang terjadi jika rahim robek saat hamil?

Yang Terjadi Jika Rahim Robek saat Hamil

Apa yang Terjadi Jika Rahim Robek saat Hamil? Foto: Freepik
Jika ibu hamil mengalami rahim robek, rasanya akan seperti nyeri perut yang membakar, sensasinya seperti ada yang ‘robek’ di dalam perut. Kemudian, diikuti oleh rasa sakit yang menyebar. Anda juga mungkin bisa mengalami penurunan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, pusing hingga sesak napas.
ADVERTISEMENT
Namun beberapa ibu hamil, bisa saja tidak merasakan gejala rahim robek. Mengutip Birth Injury Help Center, rahim robek yang terjadi di sepanjang jaringan parut bekas operasi caesar, gejala yang dirasakan biasanya kurang intens, dibandingkan dengan robekan spontan tanpa jaringan parut.
Berikut adalah beragam gejala yang terjadi jika ibu hamil mengalami rahim robek seperti dikutip dari Healthline:

Kapan Rahim Robek Bisa Terjadi Selama Kehamilan?

Apa yang Terjadi Jika Rahim Robek saat Hamil? Foto: Freepik
Rahim robek paling sering terjadi di trimester tiga kehamilan. Namun, menurut sebuah laporan kasus yang dikutip dari Hindawi, ada kejadian di mana seorang ibu muda berusia 24 tahun mengalami rahim robek ketika usia kehamilannya baru tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Ibu tersebut mengalami rahim robek karena memiliki kelainan bentuk rahim. Sehingga, kelainan bentuk rahim juga bisa menjadi salah satu faktor rahim ibu hamil bisa robek secara spontan dan bahkan terjadi di trimester pertama kehamilan.
Sementara itu, dalam laporan yang dikutip dari National Center for Biotechnology Information, seorang ibu berusia 29 tahun juga ada yang mengalami rahim robek karena sudah dua kali melakukan operasi caesar.
Ibu tersebut mengeluh sakit perut sedang dan pendarahan vagina selama 10 hari sebelumnya. Saat dicek di rumah sakit, ternyata ada robekan sepanjang sekitar 3 cm di lokasi bekas operasi caesar sebelumnya tanpa pendarahan aktif.
Bayi di dalam kandungannya yang berusia 13 minggu ditemukan meninggal di rongga perut akibat rahim sang ibu robek. Jadi kesimpulannya, rahim robek bisa saja terjadi pada usia kehamilan berapa pun. Maka dari itu, jika Anda merasa mengalami gejala rahim robek seperti di atas, lebih baik langsung ke rumah sakit untuk meminta pertolongan dari dokter, Moms.
ADVERTISEMENT