Rahim Terbalik, Apa Maksudnya?

19 Juni 2018 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rahim. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rahim. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Retroflexed uterus atau retrofleksi. Inilah nama resmi dalam dunia medis yang digunakan untuk menjelaskan posisi rahim yang terbalik karena menekuk atau menghadap ke arah anus. Dalam keadaan normal (antefleksi), rahim seharusnya menghadap ke atas atau sedikit menekuk ke depan.
ADVERTISEMENT
Sekitar 20 persen perempuan di dunia memiliki kondisi posisi rahim terbalik ini. Meski bisa beragam, tapi umumnya penyebab dari rahim terbalik adalah faktor genetik atau bawaan sejak lahir. Namun dalam beberapa kasus, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan rahim yang tadinya normal menjadi retrofleksi.
Salah satu hal yang diketahui dapat menyebabkan perubahan ini adalah kehamilan. Saat wanita hamil, rahimnya membesar dan ligamen yang menahan rahim pada tempatnya menjadi melemah. Ini menyebabkan setelah melahirkan otot di sekitar rahim mengendur sehingga rahim jadi condong ke belakang.
Selain itu, rahim terbalik juga dapat disebabkan karena adanya masalah kesehatan reproduksi. Misalnya penyakit peradangan panggul dan endometriosis yang dapat menimbulkan bekas luka di bagian dalam perut, sehingga memaksa rahim keluar dari posisinya.
ADVERTISEMENT
Penyebab lainnya adalah menopause. Saat menopause, kadar estrogen dalam tubuh wanita menurun dengan cepat sehingga ligamen tidak mampu menahan rahim.
Ilustrasi USG ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi USG ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
Lantas masalah kesehatan apa yang dapat timbul dari kondisi ini? Benarkah wanita dengan rahim terbalik sulit hamil atau punya anak?
Tidak benar, Moms. Wanita dengan rahim terbalik tetap dapat hamil namun berisiko menghambat proses pembuahan karena posisi mulut rahim tidak menghadap arah kedatangan sperma.
Artinta, sperma harus 'berjuang' lebih keras demi memasuki rahim. Tapi Anda tidak perlu khawatir, selama kualitas sperma baik dan mampu berenang lincah hingga mencapai rahim, maka pembuahan tetap dapat terjadi dan Anda pun dapat hamil, Moms.
Namun ceritanya agak berbeda bila kondisi rahim terbalik terjadi karena penyakit seperti endometriosis atau radang panggul seperti yang telah disebutkan di atas. Bekas luka yang terjadi karena kedua penyakit tersebut dapat menyulitkan sel telur melalui saluran tuba falopi untuk bertemu dengan sperma.
Ilustrasi rahim. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rahim. (Foto: Thinkstock)
Memang, kebanyakan wanita tidak menyadari seperti apa posisi rahimnya. Apalagi mengetahui penyebab rahimnya terbalik. Karena itu, bila Anda tidak yakin dengan apa yang Anda alami atau kondisi rahim Anda kini, coba amati apakah Anda memiliki gejala-gejalanya. Pertama, rasa nyeri saat berhubungan seks, atau nyeri saat menstruasi. Kedua, rasa nyeri pinggang bagian bawah. Ketiga, Anda sulit menahan berkemih atau gampang ngompol dan atau kerap terkena infeksi saluran kencing.
ADVERTISEMENT
Bila ada gejala-gejala seperti ini, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Perawatan atau pengobatan yang dilakukan dokter bukan untuk mengubah posisi rahim terbalik menjadi normal, melainkan untuk menyembuhkan endometriosis dan radang panggulnya.