Berita Populer: Ibu di Semarang Bunuh Anak; Diaspora Akan Bisa 2 Kewarganegaraan

Menkumham Yasonna H Laoly pada acara Puncak Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia tahun 2022 di Graha Pengayoman, Selasa (26/4/2022). Foto: DJKI Kemenkumham

Sejumlah peristiwa penting seperti Ibu di Semarang Bunuh Anak karena Deposito (18/05), hingga Revisi PP, Diaspora Bisa Berkewarganegaraan Ganda, menjadi tren berita kemarin.

Bagi kalian yang tidak sempat mengikuti perkembangan informasi pada waktu lalu, kumparan telah merangkum sederet berita populer berikut.

Lin Che Wei Direkrut Kemendag Tanpa SK

Tersangka LCW usai diperiksa Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung dalam kasus pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya di Jakarta, Selasa (17/5/2022). Foto: Kejaksaan

Status Lin Che Wei di Kementerian Perdagangan menjadi sorotan Kejaksaan Agung. Sebab, ia direkrut tanpa kontrak yang jelas tapi ikut dalam menentukan kebijakan. Lin Che Wei merupakan Penasihat Kebijakan/Analisa pada Independent Research & Advisory Indonesia.

Lin Che Wei acap kali dilibatkan oleh Kementerian Perdagangan dalam tiap rapat yang membahas terkait CPO. Penyidik mencurigai hal tersebut karena status Lin Che Wei di Kemendag dinilai tidak jelas.

Ibu di Semarang Bunuh Anak karena Deposito

Rizka Sofianasari (34), tersangka pembunuhan anak kandungnya karena terlilit utang Pinjol di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

Riska Sofianasari (34), ibu di Semarang yang tega membunuh anak kandungnya, dikenal sebagai sosok yang memiliki gaya hidup mewah. Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan mengatakan, ibu dua anak itu menghabiskan uang miliaran rupiah tabungan depositonya untuk memenuhi gaya hidup.

Riska membunuh anaknya tak cuma soal terlilit utang pinjol Rp 38 juta yang sudah dilunasinya itu.

"Gaya hidup saja. Pengakuannya memang suka liburan keluarga keluar kota, paling jauh ke Bali, itu menggunakan dana-dana itu. Tapi caranya itu bohongin suaminya seolah-olah ada biaya promo," ujar Donny di Mapolrestabes Semarang, Rabu (18/5).

Revisi PP, Diaspora Bisa Berkewarganegaraan Ganda

MenkumHAM Yasonna H. Laoly Saat Berikan Sambutan di Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-22 Tahun 2022 di Graha Pengayoman, Selasa (26/4/2022). Foto: Humas KemenkumHAM

MenkumHAM Yasonna H Laoly mengatakan, pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 tahun 2007 tentang tata cara memperoleh, kehilangan, pembatalan, dan memperoleh kembali kewarganegaraan RI.

Menurutnya, salah satu poin yang akan direvisi adalah tata cara memperoleh kewarganegaraan ganda bagi warga Indonesia yang bekerja dan menetap di luar negeri atau diaspora.

Penjelasan KFC soal Temuan Daging Ayam Mengandung Bakteri

KFC Angkat Bicara soal Daging Ayam Mengandung Bakteri di Lhokseumawe, Aceh pada Rabu (18/5/2022). Foto: Dok. Istimewa

KFC memberikan tanggapan terkait temuan bakteri berbahaya dalam ayam yang mereka sajikan di gerai Lhokseumawe, Aceh. Sebelumnya Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian, dan Pangan Lhokseumawe mengeluarkan surat terkait hasil temuan mereka soal adanya bakteri berbahaya dalam ayam di KFC.

CEO PT Fast Food Indonesia Tbk, Eric Leong, langsung turun ke Lhokseumawe, Rabu (18/5).

“Menu utama KFC adalah ayam goreng, makanan yang sederhana dan siapa pun bisa mengolahnya. Bahkan, di kaki lima pun bisa kita temui ayam goreng yang menyerupai KFC. Namun, KFC Indonesia bukan sekadar menyajikan ayam goreng, kami menyajikan produk berkualitas, penuh cita rasa, aman dan nyaman,” kata Eric dalam keterangan tertulisnya.

Wanda Hamidah Akui Rusak Rumah Mantan Suami

Wanda Hamidah di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (30/12). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan

Wanda Hamidah mengakui bahwa ia merusak pintu dan jendela rumah mantan suaminya, Daniel Patrick Schuldt Hadi. Ia menyampaikan hal itu lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (18/5). Wanda Hamidah mengatakan buah hatinya, Malakai Ali Schuldt, berada di rumah Daniel. Seharusnya, Malakai dikembalikan kepadanya pada Minggu (15/5).

“Benar, saya merusak pintu dan jendela karena rasa frustrasi saya dan kerinduan saya, dan kemarahan saya, karena saya tidak dapat bertemu dengan anak saya, dan anak saya tidak dikembalikan kepada saya sebagai ibu yang mempunyai hak perwalian,” tutur Wanda.