BNPT: Paham Radikal Menyebar Cepat seperti Virus COVID-19

20 Juni 2022 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (2/3). Foto: BNPT
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (2/3). Foto: BNPT
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan penyebaran paham radikal belakangan terjadi sangat cepat. Paham radikal tersebut bahkan disebut menyebar secara masif layaknya virus COVID-19 yang merebak selama dua tahun terakhir ini.
ADVERTISEMENT
"Penyebarluasan paham ideologi intoleransi radikalisme yang mengarah kepada terorisme seperti menyebarluasnya virus COVID-19 yang begitu cepat," kata Boy dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6).
Boy menuturkan, peningkatan virus COVID-19 selama dua tahun terakhir juga diikuti dengan maraknya penyebaran paham radikal melalui media sosial.
Bahkan para kelompok tersebut secara terang-terangan menyebarkan paham radikal, khilafah, serta bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
"Mereka yang dulu bergerak senyap sekarang justru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk secara gamblang melakukan propaganda nilai atau ideologi, perekrutan, hingga penggalangan dana," ujarnya.
Lebih jauh, lanjut Boy, paham radikal tersebut menyebar dan banyak memengaruhi masyarakat. Termasuk banyak anak muda turut menjadi korban di dalamnya.
"Ini tidak menguntungkan dan merugikan anak bangsa dan kita lihat juga karena propaganda melalui media sosial ada lebih 2 ribu (orang) pernah berangkat ke Irak dan Syiria, dengan tujuan tidak jelas, yang tidak harus diambil karena di sana kita ikut dalam tindakan konflik dan melanggar kedaulatan negara lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Ke depan kami ingin BNPT bersama masyarakat kita harus protect, caranya bukan menjaga fisik keamanan satu persatu, bagaimana meningkatkan imunitas dari pengaruh ideologi yang non-Pancasila," pungkasnya.