Demo di DPRD Jatim Memanas: Lempar-lemparan hingga Ketua DPRD Temui Mahasiswa

23 Agustus 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD Jatim Kusnadi berpidato saat menemui massa aksi menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Timur, Surabaya, Jumat (23/8/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD Jatim Kusnadi berpidato saat menemui massa aksi menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Timur, Surabaya, Jumat (23/8/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa aksi di depan kantor DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, Jumat (23/8), kembali lempar-lempar botol hingga kayu dan batu.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, kericuhan itu berawal saat massa aksi meminta untuk Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, untuk menemui massa aksi.
Sekitar pukul 13.54 WIB, massa aksi tiba-tiba melempari botol dan gelas air mineral, kayu, hingga batu. Mereka juga menyeret kawat berduri yang terpasang hingga ke tengah Jalan Indrapura.
Polisi lalu mencoba menarik kembali kawat berduri tersebut. Orator di atas mobil komando juga mengingatkan agar tak terpancing provokator.
Selang 5 menit kemudian, kericuhan itu kembali mereda. Massa lalu tetap meminta Ketua DPRD Jatim untuk menemui massa.
Akhirnya, anggota Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo, menemui massa. Namun, massa menginginkan Kusnadi langsung yang menemui mereka.
"Kita nggak mau dengar anda. Anda anggota, kita maunya langsung ketua," ucap orator.
ADVERTISEMENT
"Pak Ketua saat ini sedang sakit, kemo," balas Freddy.
Massa pun masih tetap meminta Kusnadi yang menemui para mahasiswa. "Kita tunggu di sini ketua, berapa lama kawan-kawan? 5 menit ya," kata orator.
Freddy kemudian mundur meninggalkan massa aksi. Setelah sekitar 10 menit kemudian, akhirnya Kusnadi keluar dari gedung DPRD Jatim. Ia dikawal oleh aparat kepolisian menuju kerumunan massa.
Ia lalu menuju ke mobil komando. Saat hendak naik massa meneriaki Kusnadi "katanya sakit?" ujar massa aksi.
Ketua DPRD Jatim Kusnadi berpidato saat menemui massa aksi menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Timur, Surabaya, Jumat (23/8/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Di atas mobil komando, Kusnadi mengaku bahwa pihaknya mendukung tuntutan massa aksi kali ini.
"Kami pada hakikatnya DPRD Provinsi Jatim mendukung sepenuhnya tuntutan seluruh elemen masyarakat, mahasiswa untuk tidak mengotak-atik MK nomor 60, nomor 70, itu harus kita dilaksanakan. Kami setuju dengan keputusan dengan MK," ujar Kusnadi.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kta lain, DPRD (Jatim) menyetujui dan mendukung sepenuhnya tentang keputusan MK yang harus dilaksanakan yang tinggal bergantung pada waktu beberapa hari. Itu keputusan tertinggi dan kita kawal untuk tidak di otak-atik," lanjutnya.
Orator kembali menegaskan agar DPRD Jatim meminta DPR RI membuat keputusan resmi bahwa RUU Pilkada benar-benar tidak disahkan.
"Saya menyetujui itu. Apa pun yang harus kita terapkan," kata Kusnadi.
"Masyarakat tidak mau omon-omon. Apa yang bapak tawarkan?" tanya orator.
"Saya hari ini juga akan membuat surat atau mungkin sudah ada," jawab Kusnadi.
Setelah itu massa memberikan surat tuntutan yang disampaikan ke DPRD Jatim dan langsung ditandatangani Kusnadi di atas mobil komando.
Setelah itu, Kusnadi meninggalkan massa aksi. Saat berjalan, massa yang mengatasnamakan Cipayung Plus meminta Kusnadi untuk naik ke mobil komando menyampaikan satu dua kalimat.
ADVERTISEMENT
Namun, permintaan mereka tidak bisa dipenuhi, hingga beberapa dari massa tersebut sempat terjadi cekcok dengan aparat yang menjaga Kusnadi. Cekcok itu akhirnya diredakan dan Kusnadi masuk kembali ke Gedung DPRD Jawa Timur.