news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Fakta-fakta Geng Motor Keroyok Jukir Hingga Tewas di Bandung

19 Maret 2025 6:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang juru parkir (jukir) berinisial RS (24), tewas usai dikeroyok diduga geng motor. Peristiwa itu terjadi di sebuah minimarket di daerah Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Minggu (16/3), sekitar pukul 18.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Aksi brutal ini terekam dan videonya beredar di media sosial. Dalam tayangan tesebut, gerombolan itu mengejar korban hingga ke dalam minimarket. Mereka kemudian melakukan penganiayaan bersama-sama terhadap korban di sana.
Sementara itu, terlihat kondisi minimarket berantakan. Sejumlah barang dagangan yang dipajang berserakan.
Berikut fakta-fakta pengeroyokan jukir di Kabupaten Bandung tersebut:

Minimarket Tutup Usai Terjadi Pengeroyokan

Suasana minimarket di Cimaung, Kabupaten Bandung yang jadi TKP pengeroyokan jukir hingga tewas oleh geng motor pada Selasa (18/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Meski kasus pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (16/3), minimarket yang menjadi lokasi peristiwa tersbeut masih belum beroperasi hingga Selasa (18/3).
Pantauan di lokasi, terlihat sedikitnya 4 petugas berseragam hitam sedang membersihkan toko. Mereka tengah mengepel lantai. Dari luar toko, selintas tampak juga barang-barang dagangan dalam toko telah terpajang rapi.
Adapun rolling door minimarket itu tampak sekitar tiga perempatnya tertutup. Tak ada garis polisi terpasang di sana. Sejumlah kendaraan roda dua tampak terparkir di halaman toko.
ADVERTISEMENT
“Iya, masih belum [buka]. Ini sekarang lagi bersih-bersih saja,” kata salah seorang petugas kebersihan dari perusahaan minimarket itu yang enggan disebut namanya saat ditemui di lokasi, Selasa (18/3).
Pria yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu bilang, dihitung sejak insiden terjadi hingga sekarang, minimarket sudah tak beroperasi kurang lebih selama 3 hari.
“Masih belum ada arahan dari atasan juga,” ujarnya.

Kesaksian Warga

Jajaran Polresta Bandung saat menangkap salah satu anggota geng motor yang keroyok jukir di minimarket kawasan Cimaung, Kabupaten Bandung. Foto: Dok. Polresta Bandung
Salah seorang warga yang saat kejadian tengah beraktivitas di sekitar lokasi, Abah (48)—bukan nama sebenarnya—mengatakan korban sempat dikejar oleh kelompok pelaku sebelum terjadi pengeroyokan. Pada saat itu, dia bilang orang-orang yang ada di sekitar lokasi tak ada yang berani mendekat.
“Boro-boro nonton gitu kan, soalnya takut kebawa-bawa. Yang lain yang ada di sini juga pada enggak berani mendekat,” ujarnya ditemui di sekitar lokasi, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
Dia bilang, tak tahu apa penyebab insiden tersebut terjadi. Yang Abah lihat, ketika korban dikejar oleh kelompok bermotor itu.
Menurutnya, sebelum korban masuk dan jadi sasaran penganiayaan, korban sedang memarkir di halaman minimarket lainnya. Di lokasi, memang ada 3 minimarket berbeda yaitu Indomaret, Alfamart, dan Yomart.
“Saya lihatnya pas dikejar saja. Jadi dari Indomaret itu korban lari ke arah Yomart, masuk ke dalam. Di dalam kejadiannya,” kata dia.
“Enggak tahu awalnya karena apa,” sambung Abah.

5 Pelaku Utama Ditangkap

Sejumlah anggota geng motor yang terlibat pengeroyokan jukir di minimarket Cimaung, Kabupaten Bandung, ditangkap setelah coba kabur ke Garut. Foto: Robby Bouceu/kumparan
Polisi mengamankan 10 orang terkait pengeroyokan tersebut. Lima di antaranya merupakan pelaku utama. Mereka ditangkap pada Senin (17/3) malam.
“Tadi malam tim mengamankan 10 orang di Garut. Dari 10 orang ini, pelaku utama berhasil diamankan sekitar lima orang kemudian ada beberapa pelaku lain,” kata Aldi saat ditemui awak media di Polresta Bandung, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
Aldi menjelaskan, alasan turut ditangkapnya orang-orang di luar lima pelaku utama ini, adalah karena mereka diduga merintangi proses penyidikan yang sedang berlangsung.
"Karena hasil pemeriksaan sementara, ini ikut memfasilitasi para pelaku melarikan diri. Jadi saat ini Polresta Bandung sedang mendalami perkara ini," ujarnya.
Penangkapan sejumlah anggota geng motor itu dilakukan usai polisi mendatangi markas mereka di kawasan Cimaung, Baleendah, Katapang, dan Soreang, Kabupaten Bandung.
"Salah satunya (yang kami datangi) adalah rumah sekretariat di Cimaung, yang diduga kuat menjadi markas kelompok Brigez,” kata Aldi.
Di antara para pelaku, polisi juga menemukan ada yang positif narkoba.
“Dari hasil pemeriksaan, dua di antaranya terbukti positif mengkonsumsi narkoba berdasarkan tes urine,” ujar Aldi.

Motif Pengeroyokan

Sejumlah anggota geng motor yang terlibat pengeroyokan jukir di minimarket Cimaung, Kabupaten Bandung, ditangkap setelah coba kabur ke Garut. Foto: Robby Bouceu/kumparan
Diduga, pengeroyokan terjadi karena pelaku tersinggung diejek korban.
ADVERTISEMENT
"Iya jadi motif sementara, hanya ketersinggungan para pelaku ini pada korban, terjadi semacam ejekan. Jadi akhirnya para pelaku mengejar korban hingga menganiaya dan korban meninggal dunia,” kata Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, kepada wartawan, Selasa (18/3).
Aldi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas kasus ini. Termasuk apakah para pelaku mengenal korban atau tidak.
Sebab kata Aldi, saat insiden terjadi para pelaku selesai membagikan takjil, melintas di lokasi, kemudian terjadi cekcok dengan korban disusul aksi pengejaran. Ujungnya, korban dikeroyok para pelaku.
“Karena ini kejadiannya ketika para pelaku mengendarai motor, korban melintas, terjadi peristiwa itu,” jelasnya.