Dangdut, Tarian Hidup Weni Pontianak

1 Februari 2017 12:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Weni, saat rekaman suara. (Foto: Instagram @da3_weni)
zoom-in-whitePerbesar
Weni, saat rekaman suara. (Foto: Instagram @da3_weni)
Weni Wahyuni tak serta-merta jadi juara D’Academy Asia (DAA) 2--ajang pencarian bakat penyanyi dangdut tingkat Asia. Ia mesti menempuh jalan berliku sebelum bisa menggapai mimpinya: menempuh dangdut sebagai pilihan hidup.
ADVERTISEMENT
Perempuan 23 tahun itu memulai dari panggung-panggung kecil di tanah kelahirannya, Pontianak, Kalimantan Barat.
Saat berbincang dengan kumparan di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Minggu (29/1), Weni menceritakan perjuangannya untuk menjadi penyanyi dangdut.
Weni, pemenang DAA 2. (Foto: Instagram @da3_weni)
zoom-in-whitePerbesar
Weni, pemenang DAA 2. (Foto: Instagram @da3_weni)
Kecintaan Weni pada dangdut diturunkan dari orang tuanya. Weni cilik kerap mendengar musik dangdut yang disetel orang tuanya di rumah. Lama-lama ia jadi suka.
Ironis, ketika SMA Weni justru dilarang orang tuanya untuk bernyanyi dangdut. “Katanya mengganggu sekolah. Aku dijanjikan orang tua boleh nyanyi selesai SMA.”
Weni dang sang ibu tercinta. (Foto: Instagram @da3_weni)
zoom-in-whitePerbesar
Weni dang sang ibu tercinta. (Foto: Instagram @da3_weni)
Tapi janji tinggal janji. Orang tua Weni ingkar janji. Membuat Weni sangat marah.
Dalam kondisi kecewa, Weni memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan sawit.
Lambat laun, hati orang tua Weni luluh. “Orang tua melihat Weni kerja, terus kasihan. Enggak lama kemudian, Weni dibolehin nyanyi dangdut lagi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Weni, pola pikir masyarakat terhadap dangdut harus diubah. Selama ini ia menganggap dangdut disalahartikan, melulu dikaitkan dengan hal negatif seperti goyangan erotis dan pakaian minim.
“Dangdut, pop, jazz, dan genre musik lainnya itu sama saja. Ada yang slow, medium, upbeat. Tergantung dari pembawaan penyanyi itu sendiri,” kata Weni yang mengidolakan Erie Suzan dan Inul Daratista.
Setelah berjuang bernyanyi dangdut di daerahnya, Weni akhirnya memetik hasil manis. Ia menjuarai D’Academy 2 dan mengantongi hadiah puluhan juta rupiah, sebelum akhirnya melaju ke D’Academy Asia dan lagi-lagi menang.
Masih banyak cerita yang dibagikan Weni. Yuk simak selengkapnya wawancara kumparan bersama pedangdut ini.
Jangan lewatkan pula rangkaian kisah berikut
ADVERTISEMENT