Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
John Nash: 9 Tahun di Rumah Sakit Jiwa, Lalu Raih Nobel
27 Januari 2017 17:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Sakit jiwa bukan halangan untuk berkarya dan berprestasi. Sejarah mencatat, tak sedikit tokoh dunia yang menorehkan karya-karya fenomenal meski mereka pernah gila.
ADVERTISEMENT
kumparan mengumpulkan nama-nama tokoh pengidap penyakit jiwa yang memiliki karya dan prestasi memukau serta diakui internasional. Kisah hidup mereka bahkan diabadikan ke dalam buku, film, pertunjukan teater, dan lagu.
Mereka menjadi idola banyak orang karena dianggap menginspirasi. Siapa saja mereka?
Salah satunya: John Forbes Nash, Jr.
John Nash adalah matematikawan Amerika serikat yang lahir 13 Juni 1928. Ia mengabdikan dirinya sebagai peneliti senior di Universitas Princeton dan berhasil merumuskan sejumlah karya fenomenal di bidang matematika dan ekonomi.
Karya-karyanya di bidang teori permainan, geometri diferensial, dan persamaan diferensial telah membuka jalan bagi para ilmuwan lain untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi peluang dan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Karya-karya John Nash digunakan luas di bidang ekonomi. Pada tahun 1994, ia dianugerahi Penghargaan Nobel di bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
Selain Nobel, John Nash juga meraih John von Neumann Theory Prize pada 1978 dan Abel Prize pada 2015.
Di masa muda, John Nash ialah penderita gangguan mental. Ia dirawat di Rumah Sakit Jiwa McLean, Massachusetts, pada April hingga Mei 1958. Saat itu ia didiagnosis mengidap skizofrenia paranoid.
Skizofrenia paranoid ialah gangguan jiwa akibat kelainan pada otak, yang menyebabkan kesalahan persepsi pada pancaindra dan memunculkan antara lain delusi (pikiran khayal) dan halusinasi (merasakan sesuatu yang tak nyata).
Hidup tak mudah bagi John Nash muda. Pada 1961, penyakit jiwanya kambuh dan ia kembali dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Kali ini di Trenton di New Jersey.
Nash menghabiskan waktu di di rumah sakit jiwa itu 9 tahun lebih. Ia mengonsumsi obat antipsikotik dan menjalani insulin shock therapy.
ADVERTISEMENT
Kisah perjuangan Nash yang terus tekun berkarya meski bergelut dengan penyakit jiwanya, diangkat ke dalam buku oleh Sylvia Nasar, profesor jurnalistik di Universitas Columbia.
Buku biografi berjudul A Beautiful Mind itu diterbitkan pada 1998. Pada tahun yang sama, buku itu memenangkan National Book Critics Circle Award, Amerika, dan menjadi nominasi Putlizer Prize untuk kategori buku biografi.
Pada 2001, sutradara AS Ron Howard mengadaptasi cerita dalam buku tersebut ke dalam film berjudul serupa: A Beautiful Mind. Film ini sukses menjaring banyak penonton dan meraih 4 piala Oscar serta sejumlah penghargaan lainnya.
Penampilan Jennifer Connely dalam film A Beautiful Mind membuatnya dianugerahi sebagai aktris terbaik di ajang Oscar. Adapun Russel Crowe, lawan main Jennifer Connely dalam A Beuatiful Mind, juga turut menjadi nominasi aktor terbaik di ajang Oscar.
ADVERTISEMENT
Dalam film A Beautiful Mind, Russel Crowe dan Jennifer Connely dianggap sangat sukses memerankan diri mereka sebagai John Nash dan istrinya, Alicia Lopez-Harrison de Larde. Kisah percintaan mereka dan kesetian Alicia mendampingi John Nash saat sakit, tampak sangat mengharukan.
Dalam kehidupan nyata, John Nash dan Alicia memang dikenal sebagai pasangan yang langgeng. Meski sempat berpisah, mereka rujuk dan terus bersama hingga tua.
Ajal bahkan tak memisahkan mereka. Nash dan Alicia meninggal bersama dalam kecelakaan taksi yang mereka tumpangi pada 23 Mei 2015.
Ikuti juga kisah berikut
ADVERTISEMENT