Batu Empedu: Ciri-Ciri, Cara Mencegah, dan Tindakan Penyembuhan

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2022 20:27 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penderita penyakit batu empedu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita penyakit batu empedu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Batu empedu atau dalam istilah medis disebut dengan kolelitiasis adalah gangguan kesehatan yang cukup sering terjadi akibat penumpukan cairan empedu. Sebagai informasi, empedu tersusun atas kolesterol, air, lemak, garam empedu, dan bilirubin.
ADVERTISEMENT
Jika mengandung tingkat kolesterol, bilirubin, atau garam empedu yang tinggi, empedu akan mengeras menjadi kolelitiasis karena kurangnya kadar air. Dengan kata lain, kolelitiasis adalah pengerasan dari timbunan cairan empedu.
Penyakit satu ini berwujud menyerupai batu yang ditemukan dalam kantong empedu. Ukurannya pun bermacam-macam, dapat berupa satu batu empedu besar, seukuran bola golf, batu kecil, atau kombinasi dari berbagai ukuran.
Pada umumnya, cholelithiasis merupakan penyakit yang termasuk dalam kategori ringan dan tidak membutuhkan penanganan medis yang sangat serius. Mereka yang tidak mengalami gejala batu empedu biasanya tidak memerlukan perawatan.
Namun, pasien tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, khususnya ketika mengalami gejala batu empedu berkepanjangan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan terjadinya komplikasi serius, akibat penyumbatan saluran empedu.
ADVERTISEMENT

Apa Ciri-Ciri Penyakit Empedu yang Dirasakan Penderitanya?

Ilustrasi memeriksakan kondisi kesehatan karena mengalami gejala batu empedu. Foto: Pixabay
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, umumnya batu empedu tidak menimbulkan gejala berarti pada penderitanya, tepatnya ketika batu tidak masuk ke dalam saluran empedu.
Namun, jika batu telah masuk ke dalam ujung saluran empedu, penderita bisa saja merasakan keluhan tertentu. Salah satu ciri batu empedu yang parah adalah rasa nyeri terus-menerus pada bagian perut kanan atas.
Menghimpun dalam buku The Art of Medicine karangan Dito Nugroho, berikut ciri-ciri penyakit batu empedu yang begitu beragam:
ADVERTISEMENT
Gejala nyeri akibat batu empedu dapat berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Timbulnya rasa nyeri sering kali berlangsung perlahan-lahan. Namun, pada beberapa kasus rasa nyeri timbul secara tiba-tiba.
Biasanya gejala muncul setelah penderitanya mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi. Perlu diingat pula bahwa kemungkinan terdapat ciri-ciri atau gejala yang tidak disebutkan di atas.

Apakah Batu Empedu Harus Dioperasi?

Ilustrasi tindakan operasi batu empedu. Foto: Pixabay
Tindakan medis berupa operasi diperlukan, apabila gejala yang dirasakan begitu parah. Kemungkinan terburuk tindakan ini ialah kantong empedu penderita harus diangkat.
Tindakan operasi yang bisa dilakukan untuk menangani masalah batu empedu dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Kolesistektomi Laparoskopik

Tindakan operasi ini paling sering direkomendasikan karena menghasilkan sayatan yang sangat minimal. Tindakan ini juga dikenal dengan istilah operasi lubang kunci, sebab ukuran sayatan yang dihasilkan sangat kecil (mirip lubang kunci).
ADVERTISEMENT
Masa pemulihan yang diperlukan setelah tindakan kolesistektomi laparoskopik berlangsung selama 1-2 minggu.

2. Kolesistektomi Terbuka

Tindakan ini diperlukan, jika ukuran batu empedu cukup besar hingga tidak dapat dikeluarkan lewat operasi lubang kunci. Selain itu, operasi jenis ini dilakukan, jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani kolesistektomi laparoskopik.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti letak kantong empedu yang sulit dijangkau atau pada kasus yang diderita pasien obesitas. Masa pemulihannya cukup lama, yakni berkisar 1-1,5 bulan.
Satu hal yang perlu diketahui, tak perlu khawatir ketika ingin melakukan operasi pengangkatan kantong empedu. Pengambilan organ ini tidak akan memengaruhi kondisi kesehatan. Kantong empedu bukan termasuk ke dalam organ penting yang harus dimiliki manusia agar bisa bertahan hidup.

Cara Mencegah dan Menyembuhkan Batu Empedu

Ilustrasi menghindari makan makanan penyebab batu empedu. Foto: Pixabay
David Rubenstein dkk., dalam bukunya berjudul Kedokteran Klinis Edisi 6 menjelaskan, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit batu empedu, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Kemudian, apa pantangan penyakit batu empedu? Penderitanya dianjurkan untuk menghindari atau membatasi konsumsi beberapa jenis makanan, seperti:

1. Makanan Berlemak

Daging berlemak tergolong sebagai jenis makanan penyebab batu empedu. Sebab, jenis makanan ini dapat mengiritasi kantong empedu. Daging sapi, daging asap, dan sosis mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi yang membuat kantong empedu bekerja lebih keras.
ADVERTISEMENT

2. Makanan yang Digoreng

Hampir setiap orang menyukai makanan yang digoreng. Namun, tahukah bahwa gorengan juga termasuk sebagai makanan penyebab batu empedu?
Kenyataannya, makanan yang digoreng mengandung lemak dan kolesterol yang cenderung tinggi, sehingga dapat mengiritasi kantong empedu.

3. Makanan Asam

Tak hanya menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, makanan yang bersifat asam seperti buah jeruk, kopi, dan saus tomat juga dapat memicu gangguan pada kantong empedu.

4. Makanan yang Terbuat dari Susu

Susu dan segala sesuatu yang terbuat dari bahan dasar susu seperti keju dan es krim mengandung sejumlah lemak dalam jumlah sedang hingga tinggi.
Apabila dikonsumsi terlalu berlebihan, jenis makanan tersebut dapat menjadi penyebab penyakit batu empedu, apalagi jika sebelumnya kantong empedu penderita sudah bermasalah.

5. Makanan Siap Saji dalam Kemasan

Sudah dikenal luas, konsumsi makanan siap saji dan makanan kemasan dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis. Sebab, makanan jenis ini mengandung banyak kolesterol dan lemak jenuh yang dapat memperberat kerja organ pencernaan termasuk empedu.
ADVERTISEMENT

Tindakan Penyembuhan Batu Empedu

Ilustrasi tindakan penyembuhan batu empedu dengan minum obat. Foto: Pixabay
Setelah mengetahui upaya pencegahannya, ketahui pula upaya penyembuhan penyakit batu empedu, selain melakukan tindakan operasi.
Tindakan penyembuhan berikut ini tetap harus disesuaikan dengan perkembangan batu dan pengaruhnya pada kondisi kesehatan penderitanya. Oleh sebab itu, konsultasikan penyakit batu empedu ke dokter agar memperoleh penanganan yang sesuai.
Dikutip dalam buku Juerg Holder yang berjudul Diseases of the Abdomen and Pelvis 2018-2021: Diagnostic, berikut rekomendasi tindakan penyembuhan batu empedu:

1. Obat Asam Empedu

Jika gejala tidak terlalu parah dan batu yang terbentuk belum begitu besar, penggunaan obat asam empedu bisa membantu. Obat asam empedu mengandung ursodiol atau chenodiol yang terbukti mampu melarutkan batu empedu. Obat ini tersedia dalam pil oral.
ADVERTISEMENT
Obat asam empedu bekerja mengikis batu, sehingga lama-kelamaan batu akan pecah dan larut. Sebelum dokter memutuskan pengobatan lanjutannya, ia akan menganjurkan penderitanya untuk menunggu dan memantau perubahan gejala batu empedu.

2. Suntikan MTBE

Pilihan perawatan satu ini melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu.
Sama seperti prosedur medis lainnya, suntik MTBE juga memiliki beberapa efek samping. Efek samping yang paling serius ialah timbul sensasi terbakar yang amat parah.

3. Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL)

Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah pilihan pengobatan untuk batu empedu yang paling efektif, jika ukuran batu masih berdiameter kurang dari 2 sentimeter.
Tujuan pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan mengirimkan gelombang kejut (shockwave) melalui jaringan lunak tubuh.
ADVERTISEMENT

4. Endoscopic Retrograde Cholangio-Pancreatography (ERCP)

Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP).
Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu. Tindakan ini ditujukan bagi mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani operasi.
(VIO)