Konten dari Pengguna

Seteru di Pohon Beringin

Rahmat Hidayat
Wiraswasta, Penjaga Toko Kelontong, Toko Rahmat Mandiri, menetap di Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan
26 Agustus 2024 7:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pohon beringin ( foto: pixabay/Alashbrook )
zoom-in-whitePerbesar
pohon beringin ( foto: pixabay/Alashbrook )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Entah apa yang direncanakan Pak Jodi, Kepala Desa yang telah menjabat sekian lama, kini semakin menjadi-jadi. Seolah tidak puas dengan kekuasaan, setelah mengusung anak sulungnya sebagai penggantinya kelak, menjelang akhir masa jabatannya, Pak Jodi melakukan banyak manuver. Baru-baru ini warga desa dihebohkan dengan perseteruan Pak Jodi dan Pak Rangga yang terjadi di pohon beringin. Pak Rangga adalah orang yang diberi mandat sebagai pengelola area pohon beringin, tempat strategis yang menjadi aset bersama oleh warga desa.
ADVERTISEMENT
Pohon beringin adalah pohon paling besar yang berada di Desa Mula Karya, tidak ada yang tahu betul siapa yang menanamnya, namun konon katanya sudah ada sejak awal desa ini dihuni oleh warga. Pohon beringin ini telah hidup ratusan tahun, menjadi saksi kehidupan masyarakat dari masa ke masa, di bawahnya terdapat sumur besar yang dalam, dengan mata air yang sangat jernih dan susananya yang sejuk. Beringin bukan sembarang beringin, warga menjulukinya sebagai pohon kehidupan dan pohon sakti, pohon dengan beragam mitos yang melekat padanya, tak sedikit yang bersaing menjadi pengelola yang dijadikan modal untuk dapat menjadi penguasa.
Perseteruan bermula ketika Pak Jodi tiba-tiba ingin mengambil alih pengelolaan area beringin. Tentu saja Pak Rangga menolak dengan keras keputusan ini, terlebih hak pengelolaan yang diberikan ke padanya masih panjang. Tiba-tiba, secara mengejutkan, Pak Rangga diterpa isu penggelapan dana yang dikelola pada area beringin. Sebagai orang yang masih berkuasa, Pak Jodi mengerahkan semua jaringan kekuasaannya untuk mendesak Pak Rangga agar bersedia menyerahkan mandat pengelolaan itu kepadanya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, Pak Jodi telah melakukan persekongkolan untuk menghancurkan reputasinya. Isu penggelapan ini pun tersebar luas ke telinga warga desa, sehingga Pak Rangga dengan cepat didesak warga untuk berhenti dari tugasnya. Merespon desakan warga, Pak Rangga dengan perasaan berat melepaskan tugasnya sebagai pengelola beringin. Kini Pak Jodi pun merasa di atas angin, segala rencananya berjalan mulus. Selangkah lagi, Pak Jodi dapat menguasai area beringin.
Agar aktivitas warga di area beringin dapat berjalan dengan baik, para tokoh penting melakukan musyawarah bersama dengan cepat untuk menentukan pengganti Pak Rangga. Beberapa nama kemudian bermunculan yang digadang-gadang bakal dipilih sebagai pengelola. Namun beredar kabar bahwa, ternyata Pak Jodi telah mengatur semuanya sehingga hanya satu nama yang akan mengemuka. Si Jalil, orang kepercayaan Pak Jodi disebut-sebut adalah orang yang akan ditetapkan. Desas-desus ini semakin menjadi kenyataan ketika nama Jalil menjadi satu-satunya yang diusulkan oleh para tokoh dalam musyawarah.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Jalil si tangan kanan Pak Jodi melenggang menerima mandat kuasa untuk mengelola area beringin. Dalam sambutannya setelah ditetapkan, Jalil dengan berapi-api menyampaikan kepada yang hadir; "kita harus hati-hati mengelola pohon beringin ini, jangan main-main soal ini, jika tidak, kita akan berhadapan dengan makhluk penghuni pohon ini, yakni Raja Hantu, ". Sontak perkataan ini menjadi tanda tanya oleh warga yang mendengarnya. Siapa sosok Raja Hantu yang dimaksud oleh Jalil?
Tidak disebutkan juga perihal apa yang dimaksud dengan main-main oleh si Jalil, apakah ini adalah siasat pak Jodi dan Jalil untuk mengelabui warga desa agar menurut dan tetap dalam kekuasaannya? yang jelas pernyataan tersebut mengundang banyak spekulasi. Setelah mencapai semua keinginannya, entah manuver apa lagi yang akan dilakukan Pak Jodi, sebab tak lama lagi, ia akan menaggalkan jabatannya sebagai Kepala Desa. Sementara Pak Rangga hanya bisa pasrah dan merenungi semua kejadian yang menimpanya, berharap tidak terjadi kerusakan besar di area beringin karena kelakuan Pak Jodi dan Si Jalil.
ADVERTISEMENT