Mewujudkan Green Port di Indonesia: Tantangan dan Peluang

SAFUAN
Doctor in Management Science, Head of Risk Management, Quality Assurance, Strategic Management Officer at Koja Container Terminal, Lecturer in Faculty of Business Economics at Esa Unggul University, Internal Auditor Trainer at CIAR PPIA
Konten dari Pengguna
27 Mei 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SAFUAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan pelabuhan yang berperan penting dalam perekonomian, menghadapi tantangan besar dalam mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas pelabuhan. Konsep Green Port atau pelabuhan hijau menjadi solusi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Implementasi Green Port di Indonesia masih dalam tahap awal dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri pelabuhan, dan masyarakat.
ADVERTISEMENT

Tantangan Implementasi Green Port di Indonesia

Infrastruktur dan Biaya Logistik

Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur yang belum memadai dan biaya logistik yang tinggi. Pelabuhan di Indonesia perlu investasi besar untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, sistem manajemen energi, dan fasilitas pengolahan limbah yang efisien.

Kesadaran dan Dukungan Stakeholder

Kesadaran dan dukungan dari para pemangku kepentingan masih perlu ditingkatkan. Pemerintah dan industri pelabuhan harus memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung implementasi Green Port serta menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi pengelola dan pekerja pelabuhan.

Pendanaan dan Investasi

Implementasi Green Port memerlukan pendanaan yang signifikan. Tantangan ini dapat diatasi dengan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional untuk menyediakan dana dan teknologi yang diperlukan.

Peluang dan Manfaat Green Port

Pengurangan Emisi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan

ADVERTISEMENT
Green Port dapat mengurangi emisi karbon dan polusi udara serta meningkatkan kualitas air di sekitar pelabuhan. Penggunaan energi terbarukan seperti PLTS dan kendaraan listrik dapat mengurangi jejak karbon pelabuhan.

Efisiensi Operasional dan Biaya

Implementasi teknologi ramah lingkungan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya operasional jangka panjang. Misalnya, penggunaan peralatan bertenaga listrik lebih efisien dan memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan peralatan berbahan bakar fosil.

Daya Saing Global

Pelabuhan yang menerapkan konsep Green Port dapat meningkatkan daya saing global dengan memenuhi standar internasional dan menarik investasi serta kerja sama internasional.

Studi Kasus dan Implementasi di Indonesia

Beberapa pelabuhan di Indonesia telah mulai mengimplementasikan konsep Green Port. Misalnya, Pelabuhan Teluk Lamong dan Pelabuhan Tanjung Priok telah mendapatkan sertifikasi Green Port dan menunjukkan komitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasional mereka. Pemerintah Indonesia menargetkan 149 pelabuhan menjadi Green dan Smart Port pada tahun 2024, yang menunjukkan langkah maju dalam upaya mencapai keberlanjutan di sektor maritim.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Implementasi Green Port di Indonesia menawarkan banyak manfaat, termasuk pengurangan dampak lingkungan, peningkatan efisiensi operasional, dan peningkatan daya saing global. Namun, tantangan seperti infrastruktur, kesadaran stakeholder, dan pendanaan perlu diatasi melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mewujudkan pelabuhan yang lebih hijau dan berkelanjutan.