Anggur Xinjiang yang Menghangatkan Dunia

21 Mei 2017 12:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
Pemerintah dan pengusaha di seluruh China tengah menggenjot industri anggur sebagai salah satu bisnis yang terus menjaga eksistensi perekonomian negara mereka. Hal ini juga turut diamini oleh pemerintah otonom dan pengusaha di Xinjiang.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dari beberapa literatur, industri anggur China mulai eksis sejak tahun 1829. Tahun tersebut adalah penghujung masa dinasti Qing.
Pabrik pengolahan anggur tersebut bernama Changyu yang dibangun di kota Yantai, provinsi Shandong. Perusahaan anggur ketika itu dibangun awalnya karena potensi anggur yang memang sangat besar di wilayah tersebut.
Pada tahun 1910 pabrik anggur kemudian dibangun di Beijing. Pabrik ini sengaja dibangun untuk kebutuhan peribadatan bagi masyarakat China yang beragama Kristen.
Daerah otonom Xinjiang juga merupakan salah satu produsen anggur terbesar di dunia. Industri anggur terus berkembang pesat akhir-akhir ini.
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
Faktor penyebabnya adalah iklim Xinjiang yang sangat cocok untuk tanaman sejenis anggur. Xinjiang menikmati sinar matahari yang cukup dan suhunya di malam hari pun sangat pas untuk tumbuhnya anggur-anggur segar.
ADVERTISEMENT
Kondisi iklim yang kering juga menjadi faktor kunci. Kebun-kebun anggur di Xinjiang kurang rentan terhadap penyakit, yang jauh lebih menguntungkan daripada daerah anggur yang lebih lembab dan berawan di Cina Timur.
Dalam kunjungannya beberapa hari lalu kumparan (kumparan.com) beserta awak media dari puluhan negera berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik anggur terbesar di Xinjiang. Pabrik tersebut berada di Yining City. Pabrik ini sudah eksis di tahun 1976.
Sebelum memasuki pabrik tempat pengolahan, pemandangan kebun anggur berhektar-hektar menghampar. Udara saat itu memang sejuk meski matahari bersinar terang.
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
Menurut keterangan perusahaan, pabrik ini menghasilkan produk anggur merah maupun anggur putih terbaik. Peralatan yang digunakan pun canggih menggunakan teknologi Jerman.
ADVERTISEMENT
"Setiap harinya bisa produksi 20.000 botol anggur," kata Chen salah satu direktur di Winery tersebut.
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
Ia menyadari, pengonsumsi anggur di China terus meningkat. Dalam dua tahun terakhir, konsumsi anggur mencapai 155,4 juta botol per tahun. Itu berarti melebihi konsumsi anggur Prancis yang hanya 150 juta botol dan Italia yang hanya 141 juta botol per tahunnya.
"Kami kirim ke kota-kota besar juga. Bahkan juga ekspor sampai ke Rusia," tuturnya.
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
Dengan modal yang sangat besar para pendahulu pabrik ini berhasil mengubah wilayah tepian gurun pasir Gobi menjadi hamparan tanaman anggur yang sangat luas.
"Kami terus menjaga kualitas anggur. Dari mulai irigasi hingga bagian produksi," ungkap dia.
Pabrik ini memiliki karyawan sejumlah 250 orang. Mereka kebanyakan adalah warga lokal setempat.
ADVERTISEMENT
"Awalnya petani lokal sempat protes karena merasa terancam tapi seiring berjalannnya waktu mereka mengerti dan bahkan banyak yang bekerja di sini," tutup dia.
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Anggur di Yining City Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetyo/kumparan)
Simak kisahku sebelumnya di sini: